Sunday, February 28, 2010

Omega BLACK




Ada Alpha dan Omega, ada awal ada pula akhir. Tak terasa inilah artikel terakhir saya di ajang kompetensi Djarum Black Blog Competition Vol.2.
Kesan dan pesan saya?
Well.. saya orang yang tidak suka SKS a.k.a Sistem Kebut Semalam. Namun, beberapa hari terakhir, saya bisa post tiga artikel dalam sehari. Bukan karena ide yang baru muncul atau saya yang malas ngetik.. ide-ide selalu fresh dan saya catat dalam note kecil. Karena, waktu kerja saya di kantor yang menyita waktu luar biasa. Ditambah lagi, saya tergolong jenis anak yang harus bertanggung jawab untuk segala kegiatan rumah tangga di rumah. Jadi.. tiba-tiba ada ide dan ingin mengetik, namun malah harus membersihkan dapur, rumah, dll dsb! Hahaha. (kok jadi curhat sihhh..??)
Back to Black!
Ada sisi pro dan kontra saat saya menulis artikel-artikel saya, ada yang suka ada pula yang tidak. Malah ada yang bilang dengan terang-terangan “merusak kualitas tulisan saya” (Siapa tuh? Ahem-ahem..) Mungkin karena melihat key words seperti Blackinnovationawards, Black in News, dan Black Community yang saya selipkan tanpa kesan memaksa – namun, para readers masih melihatnya janggal- yahhh.. namanya juga usaha, oi! Saya tanggapi dengan senyuman aja, sekaligus bersyukur – karena itu artinya tulisan saya bagus dounk?? (iyah.. narsis..!!!) *digetok orang sekampung.

Bagi yang mau baca-baca silahkan intip di daftar artikel saya di bawah ini..

  1. Alpha BLACK
  2. BLACK Angel
  3. Sejarah HITAM “ Balibo Five” di Timur Lorosai
  4. How About BLACK ?
  5. Sebelah sisi HITAM
  6. BLACK Magic
  7. Bulan HITAM  
  8. Undangan HITAM 
  9. Setelan Jas HITAM
  10. Bayangan HITAM
  11. Malam HITAM
  12. Kaus HITAM
  13. BLACK Valentine?
  14. BLACK  Heart to be Bright
  15. Parodi BLACKberry
  16. 7 BLACK Things
  17. Is it a BLACK Holly Book?
  18. Si HITAM sayang, Si HITAM malang
  19. Djarum BLACK, bertindak?
  20. Facebook or Face”BLACK”
  21. Benang HITAM
  22. Omega BLACK

Sebisa mungkin, Gek sudah berhasil merampungkan lebih dari 20 artikel, masih penasaran bagaimana para tim penilai akan membaca satu persatu artikel itu.. secara yang ikut kompetisi ini kan lebih dari 300 peserta! Alih-alih dibaca, syukur-syukur banget kalau  menang! : )
Satu lagi, kalau berkenan  vote Gek   disini .  Nama Gek yang panjang dan cantik itu tertera nomor tiga, yaitu atas nama Putu Ayu Asri Dianari
Terima kasih banyak untuk support dan kritikan bagi para readers yang udah sering membaca artikel Gek ya! 
Bagi yang sudah vote, you rock guys! – dan (masih) menunggu yang lainnya untuk vote, pastinya!
 God Bless You All..!
-Gek-






Benang HITAM



Beberapa waktu yang lalu, kekasih saya bertugas di Pulau Nusa Penida untuk melakukan perjalanan spiritual ke salah satu pura yang terkenal disana. Sepulang dari pura tersebut dia membawakan saya tanda mata yaitu benang hitam, merah, dan putih. Benang ini cukup panjang, sehingga harus diikatkan dua kali pada pergelangan tangan saya, dan waktu saya mau memotong sisanya – agar terlihat lebih rapi, kekasih saya malah sedikit marah. Dia bilang “Gek, ini pendetanya sendiri yang menganjurkan agar sisa benang tidak dipotong.” Karena ternyata prosedur yang benar memang begitu. Saya sih cuma manggut-manggut aja, 
 
Benang Tridatu

Para Black Community yang berada di Bali dan yang memeluk agama Hindu tentunya tidak asing pada benang paduan warna hitam, merah, dan putih yang disebut Benang Tridatu. Mungkin kalian akan bertanya-tanya ya, Benang Tridatu, pentingnya apa?
Penting sekali bagi saya, dan para umat Hindu yang ada di Bali – pada khususnya. Benang yang terdiri dari tiga warna ini melambangkan tiga Dewa yang esensial dalam agama Hindu. Dewa pertama adalah Dewa Brahma. Beliau adalah Dewa pencipta yang dilambangkan dengan warna merah. Dewa kedua, adalah Dewa Wisnu. Dewa pemelihara ini selalu dilambangkan dengan warna hitam. Dewa ketiga adalah Dewa Siwa atau Iswara sebagai dewa pelebur yang dilambangkan dengan warna putih. Ketiga dewa ini juga disebut-sebut sebagai Dewa Tri Murti. 
 
Dewa Brahma - Dewa Wisnu - Dewa Siwa
(Trimurti)

Apabila kita perhatikan fungsinya, yaitu pencipta-pemelihara-dan pelebur, ketiga hal itu adalah siklus kehidupan yang tidak pernah terputus, lahir-hidup-dan mati. Lalu saya berpikir.. oh.. pantas saja benang itu tidak boleh saya potong – karena siklus hidup tidaklah terputus, akan terus bergulir dan berputar.
Maka dari itu, apabila seseorang telah mengenakan benang tridatu ini, dia bisa merasakan bahwa ia dilindungi oleh Ketiga Dewa Trimurti tersebut. Disamping itu, benang hitam-merah-putih ini juga berusaha mengingatkan umatnya agar selalu ingat untuk beribadah dan bersyukur.
Dan saya pun bertanya-tanya pada pemilihan warna yang digunakan Djarum Black, bukankah logonya juga menggunakan ketiga warna itu yaitu hitam-merah-dan putih?  
Well, who knows? : )
-         Gek  -

Facebook or Face"BLACK"



Are you in facebook?”
itu pertanyaan pertama yang dilontarkan oleh salah satu murid yang saya ajar di kantor. Bukan umur, status, alamat, nomor telepon, hobi, atau yang lainnya!
Jejaring sosial ini memang lebih booming dan laku keras daripada frozen yogurt, Blackberry Phone, atau rokok Djarum Black. Semua orang seolah-olah diwajibkan untuk mempunyai Facebook atau kena resiko dianggap ketinggalan jaman alias ga gaul – dan yang parah, dipaksa untuk buat facebook.
Menurut saya yang sudah menjadi pengguna facebook pada tahun 2007- sebelum facebook booming seperti sekarang, sebelum penggunanya mencapai 350 juta orang di seluruh dunia.. (gilee..), saya mendapatkan beberapa segi positifnya, seperti pertemuan dengan teman-teman lama saya, mempermudah komunikasi tanpa harus tukar nomor telepon, bahkan membuat saya hemat biaya karena tak perlu mencetak foto-foto narsis saya yang bisa saya buatkan album via facebook, tinggal upload aja gitu loh!
Namun, karena pembuat facebook yaitu Mark Zuckerberg menyukai inovasi dan perubahan-perubahan setiap beberapa kurun waktu, tampilan facebook terus-menerus berubah. Saya kadang berpikir tuh, kalau Mark Zuckerberg ikutan Blackinnovationawards, bisa menang terus tuh! Untung yang boleh ikutan ajang bergengsi itu hanya orang Indonesia, phew!
Perubahan-perubahan dalam tampilan facebook tidak melulu membuat jejaring sosial itu bertambah bagus dan inovatif – justru mendatangkan banyak masalah!
Masalah status dalam facebook saja bisa mengantar orang ke pengadilan atau berurusan dengan hukum. Belum lagi masalah “penculikan” atau “pelarian” gadis yang disebut-sebut akibat facebook.. Nah lo!
Kok bisa-bisanya facebook dijadikan kambing hitam atas segala masalah? Padahal itu semua murni kesalahan si pengguna facebook yang menyalahgunakan semua fasilitas yang diberikannya. Saya juga heran mengapa semua orang menganggap semua yang terjadi di facebook itu nyata – dan super duper serius…
Masih banyak hal-hal positif yang bisa kita lakukan via facebook, misalnya promosi produk online cuma-cuma, berbagi info-info menarik dan bermanfaat, membuat fans club seperti Djarum Black yang baru-baru ini meluncurkan halaman Black in News dalam facebook. Tentunya hal ini akan mempermudah para Black Community yang tidak sempat menonton televisi – apalagi seperti saya yang tidak doyan menonton televisi!
Harapan saya sih.. para pengguna facebook lebih bijak lagi menggunakan jejaring sosial itu untuk berbagi kehidupan mereka. Apabila status sering nyeleneh.. ada baiknya fasilitas “privacy” dipergunakan agar tidak menimbulkan masalah atau mengundang ketersinggungan satu pihak. Jangan juga asal-asalan meng-add orang yang tidak kita kenal sebagai teman kita. Ingat, buat apa punya seribu teman namun yang kita ajak berkomunikasi hanya seratus teman?? Jangan sampai juga.. facebook membuat muka kita tercoreng arang sampai hitam alias dipermalukan! Jadi jangan mengumbar kejelekan diri sendiri ya.. apalagi di facebook!
Come on, facebook is just for fun, guys!
Cheers!
-  Gek  -

Djarum BLACK, bertindak?


Ada berita di surat kabar Kompas via internet yang mengusik hati saya untuk membuat artikel ini, yaitu soal perselisihan antara Indonesian Tobacco Control Network (ITCN) dengan Aliansi Masyarakat Tembakau Indonesia (AMTI).
Menurut info yang saya baca perselisihan ini disebabkan oleh akan adanya Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang pengamanan produk tembakau sebagai zat adiktif bagi kesehatan.

Tentunya para readers tau sendiri kan, kalau merokok itu tidak baik untuk kesehatan, betul? Bahkan perokok pasif – hanya pencium asap rokoknya saja bisa terkena penyakit yang sama dengan para perokok itu sendiri.
Masalah tembakau dianggap zat adiktif itu, tentulah merupakan keputusan individu masing-masing. Apakah ingin setiap hari merokok satu batang – atau satu bungkus, itu murni pilihan mereka – dengan kesehatan mereka sebagai resiko.
Namun, beda pendapat ini justru terjadi karena adanya iklan dari Aliansi Masyarakat Tembakau Indonesia (AMTI) yang menolak Rancangan Peraturan Pemerintah tersebut dengan alasan bahwa petani tembakau akan merugi dan bangkrut.
Opini mereka (AMTI) ini ditolak mentah-mentah oleh Kartono Mohammad, yaitu Wakil Ketua Tobacco Control Support Center (TCSC) yang melarang pihak industri rokok untuk campur tangan dalam pembuatan RPP tentang pengamanan produk tembakau tersebut.
Beliau menambahkan, petani tembakau tidak akan merugi, karena selama ini mereka malah menjadi korban. Loh, kok bisa?
Ternyata eh ternyata.., menurut data yang di dapat di Badan Pusat Statistik (BPS) beberapa tahun belakangan ini adalah peningkatan keuntungan yang sangat tajam pada industri rokok, dan penurunan drastis pada hasil panen pertanian tembakau di Indonesia. Di sisi lain, ditemukan data impor daun tembakau dari luar Indonesia dan juga dari Negara Singapura dengan jumlah yang lumayan.. Ya ampun!
Ini tentu saja menggugah rasa ingin tahu saya, mengapa impor tembakau ini bisa terjadi. Saya yakin kualitas tembakau kita sendiri sangat bagus untuk melahirkan rokok-rokok yang berkualitas tinggi seperti rokok-rokok yang diproduksi oleh PT.Djarum Black, seperti Djarum Black Menthol dan Djarum Black Slimz yang masih laris manis di pasaran. Sewaktu saya tinggal di luar negeri selama setahun, saya melihat bahwa produk ini juga diterima oleh masyarakat internasional, lho!
Pertanyaan saya lagi.. siapa kah industri rokok yang menyelipkan produk impor pada produk rokok mereka?? Celah ini tentu saja memberikan angin segar pada cukong-cukong impor maupun cukong-cukong dalam negeri yang membeli tembakau dengan harga murah pada petani tembakau kita – kemudian menjualnya dengan harga tinggi pada industri rokok, sungguh ironi!
Lalu, siapa yang akan menyelesaikan perselisihan ini? Pihak pemerintah atau industri rokok? Wah, saya pun tidak tahu jawabannya –saya hanya bisa berpendapat, seharusnya kita harus lebih mencintai produk dalam negeri sehingga masalah adu pendapat ini tidak akan terjadi.
Mari kita cintai produk dalam negeri, dari sekarang!
___
Sumber berita : Kompas.com 25 Februari 2010
-         Gek  -

Saturday, February 27, 2010

si HITAM sayang, si HITAM malang



Si Hitam nan lucu dan menggemaskan ini terpaksa harus dikandangkan untuk beberapa waktu. Sedih juga tuh ngeliatinnya. Padahal kan semua hewan berhak menikmati kebebasan – walaupun memang keadaan di Bali engga memungkinkan…
***
Para Black Community yang tinggal di Bali sudah tidak asing dengan keadaan banyaknya populasi anjing di Bali. Menurut data yang saya baca di sebuah surat kabar, populasi anjing di Bali mencapai hampir 500 ribu! Bayangkan! Banyak sekali ya??
Sebenarnya mereka tidak berbahaya apabila populasinya terkendali, namun dengan populasi seperti itu.. bagaimana mungkin virus Rabies tidak menyebar diantara mereka?
Tahun lalu, sebelum saya meninggalkan pulau Bali, banyak anjing liar yang ditangkapi oleh petugas dan dimusnahkan alias dibunuh masal. Duh.. saya kasihan melihatnya. Sebenarnya menurut fakta dari WHO pemusnahan anjing bukan jalan yang tepat untuk mengendalikan penyakit rabies. Cara yang paling efektif adalah melalui vaksinasi.
Namun kesigapan masyarakat akan hal ini belum terlalu cepat. Mereka berpikir, daripada buang-buang uang untuk vaksinasi, mending anjing dikurung saja, dikandangi di rumah.. Padahal virus Rabies itu ada dimana-mana lo…
Sebagai masyarakat Bali yang peduli terhadap masalah ini, saya juga tidak bisa menampik tentang keacuhan masyarakat pada masalah ini. Buktinya masih banyak anjing mati terkapar di jalanan- sungguh kasihan. Sering juga saya mendengar kecelakaan sepeda motor karena menabrak anjing liar di jalan, jadi ingat teman blogger saya Bli Jhoniyang baru kena musibah.. apa karena menabrak anjing juga ya??
Lalu, solusinya gimana dounk…??
Kembali lagi ke diri kita sendiri. Kalau memang merasa memiliki atau memelihara binatang seperti anjing.. ya harus mau kalau anjingnya harus divaksinasi. Dirawat, dibersihkan secara rutin, dan kalau perlu diajak jalan-jalan setiap minggu. Masa kita aja sih yang jalan-jalan.., mereka juga perlu loh!
Kalau sudah (kena sial) digigit anjing??
Sesegera mungkin bilas luka dengan air bersih dan sabun setidaknya selama 10 menit. Kemudian baru obati dengan iodine atau alkohol. Selanjutnya? Hubungi dokter atau datangi rumah sakit terdekat.
Bagaimana pun juga, jauh lebih baik  mencegah daripada mengobati. So, beware of the dogs, guys! Sekian Black in News kali ini readers, semoga bermanfaat yee….  : )
_____
Sumber berita : Bali Advertiser
- Gek -

Is it a BLACK holly book??


Hai…hai.. semoga masih betah membaca info sharing, opini, dan cerita-cerita Black in News ala Gek yaa.. : )
Hari ini saya super duper sibuk sedari pagi – padahal hari libur, loh! Seharusnya saya bisa santai sedikit.. atau tidur siang sedikit.. Namun, saya disibukkan oleh membuat persembahan untuk Hari Sabtu ini, readers.
Memangnya Sabtu ini hari apa? Apa yang istimewa??
Selalu ada yang istimewa di Bali, catet.. : ) Hari Sabtu ini adalah perayaan Hari Saraswati, atau perayaan turunnya ilmu pengetahuan. Hari ini, biasanya seluruh instansi dan orang-orang yang berkaitan dengan pendidikan seperti sekolah  dan universitas– khususnya untuk guru dan para siswa , kantor pendidikan, dan kantor saya.. (pastinya) mengadakan upacara persembahyangan untuk Dewi Saraswati. Upacara ini, diadakan dua tahun sekali lo.. karena memang tepat jatuh pada Wuku Watugunung (menurut kalender Bali / Jawa) – atau setiap 210 hari.
Dewi Saraswati??
Menurut legenda, Dewi Saraswati adalah istri dari Dewa Brahma – yaitu salah satu Dewa yang berperan penting dalam Agama Hindu. Dewi Saraswati adalah dewi pelimpah pengetahuan, kesadaran dan sastra. Sesuai dengan kepercayaan Agama Hindu, berkat anugerah Dewi Saraswati, kami menjadi manusia beradab, memiliki pendidikan, dan berkebudayaan.
 
Dewi Saraswati

Dewi Saraswati digambarkan sebagai Dewi rupawan bertangan empat yang memegang Wina (alat musik semacam rebab), Tasbih dan Lontar. Oh ya, biasanya ada burung Merak yang elok di dekat Dewi Saraswati. Keseluruhan gambaran Dewi tersebut memiliki makna-makna tersendiri. Wina melambangkan suara musik alam yang menyuarakan nama Tuhan dan secara berkesinambungan yang disimbolkan dengan Tasbih. Sedangkan Lontar melambangkan ilmu pengetahuan yang turun dari kitab suci Weda (Kitab suci Umat Hindu). Burung Merak sendiri melambangkan kebijaksanaan. Dapat kita simpulkan bahwa tanpa ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan, manusia seperti tidak mempunyai arti hidup.  

Pada Hari Raya Saraswati, biasanya kitab suci, buku-buku agama, buku pelajaran sekolah, kamus (untuk saya sebagai guru Bahasa Inggris merangkap Bahasa Indonesia!) dikumpulkan di satu tempat dan diupacarai. Lalu, selama seharian itu, para Black Community khususnya yang beragama Hindu, disarankan untuk tidak membaca buku apalagi kitab suci pada hari raya tersebut. Loh kok??
Alasannya sederhana, untuk menghormati Dewi Saraswati yang telah menurunkan ilmu pengetahuan pada kami.  Tentu saja menulis tidak dilarang.. apalagi menulis untuk hal yang positif seperti menulis artikel untuk Djarum Black Blog Competition Vol. 2
Lagian.. siapa tahu, tidak boleh membaca tetapi malah rasa kreatifitas meninggi untuk membuat sesuatu yang baru lalu diujicobakan di ajang bergengsi lainnya seperti Black Innovation Awards Why not?
Namun, ada hal yang saya sayangkan setiap hari Saraswati tiba.. karena kami wajib untuk mengupacarai Kitab Suci yang kami punya, dan jujur saja.. saya tidak punya!!!
Tidak seperti umat lain yang mempunyai Alkitab, Al-Qur’an, Tripitaka, dan lain sebagainya.. Saya bahkan tidak pernah melihat wujud Weda – kitab suci agama saya sendiri. 
 
Is it a BLACK holly book? or Something else??
Apakah warna sampulnya HITAM? Apakah bukunya tebal atau berbentuk lontar? Apakah tulisannya bertulisan huruf sansekerta?? Saya murni tidak tahu.
Karena dianggap sangat-sangat suci dan sakral, Kitab Suci Weda hanya bisa dipegang dan dibaca oleh seorang yang mempunyai jiwa spiritual yang tinggi dan merupakan orang pilihan Tuhan, atau bisa kita sebut Nabi atau Awatara Tuhan..
 
Bhagavad Gita will tell you about life - How it should be..  :)
 
 Kitab yang biasa saya baca adalah Bhagavad Gita – namun buku ini pun sifatnya sangat-sangat-sangat universal. Saya rasa semua agama bisa mengambil seluruh pesan tentang hidup, mengambil intisari Weda dari buku ini..
Well.. sebagai manusia yang tidak pernah puas, tentulah saya masih penasaran melihat “wujud asli” Kitab Suci Weda. Namun, saya percaya Tuhan mampu mengajarkan saya dan seluruh umatnya tentang hal-hal yang baik dan yang buruk dalam hidup dengan caraNYA tersendiri. Ready or not ready, we have to be ready!
Anyway.. untuk umat yang merayakan, saya ucapkan Selamat Hari Raya Saraswati..!
_____
Sumber informasi dan gambar : Google. : )
-Gek-

Friday, February 26, 2010

Time Out!


Selayaknya orang yang sedang bergumul di pertandingan sepak bola dengan baju basah bercucuran keringat.. nafas ngos-ngosan.. 

Saya juga ingin berkata TIME OUT.... pada jari-jari saya dan pada lapie saya yang belakangan ini kerja rodi, boooo... belum lagi otak dan mata... Maafkan saya guys!

Untungnya besok libur, dan masih ada waktu untuk mengejar penulisan beberapa artikel untuk kompetisi blog yang lagi saya geluti ini.. 

Dannnn... Bali sedang diguyur hujan beberapa hari belakangan ini.. Cuacanya jadi sejuk, adem.. membuat saya ingin tidurrrr ajaaahhh.. hehehe...

Masih promosi sih.. untuk vote saya di kompetisi Djarum Black itu.. nanti saya pasangi link nya dehhh.. 

Btw, btw, sekalian mo ngasi pengumuman.. kalo mo kasih komen--- tempatnya adalah di pojok / sudut kanan atas, sebelah judul postingan.. bukan di bawah ya Angel's Lovers....


Rehat dulu ya.....!
Hepi long weekend everyone - keep blogging..! 
Cheers!

Thursday, February 25, 2010

7 BLACK things


Ada-ada saja tingkah laku para blogger untuk mempertebal silaturahmi, menaikkan traffic dalam blog, atau menaik-naikkan page rank, contohnya dengan ajang pemberian award, back link, atau juga tag-men tag yang sedang musim ini.
Dulu, waktu saya pertama buat blog, yang saya tahu hanya menuangkan ide dan cerita serta isi hati dalam blog, sedikit trauma karena beberapa buku harian saya malah jadi “korban massa” dibaca beramai-ramai, dicuri, sampai lenyap tiada bekas…  Saya balas dendam dengan membuat blog.. mulai dari tiada pengunjung- kecuali Gie.. dan Mbak Fanny Stroberi, sampai ramai bejibun – dan saya kewalahan BW.. wow!
Ternyata blogging membuat kualitas tulisan saya from nothing to be something – belum the best menurut saya.. at least ada progress yang terlihat. Pantas saja dalam Djarum Black Blog Competition Vol. 2 , blogging dikatakan sebagai gaya anak muda jaman sekarang, malah saya pribadi menganggap blogging jauh lebih seru dari facebooking…!
Kebetulan saya dapat tag ramai-ramai dari Mbak Fanda dan Anindya- judul sebenarnya sih.. “7 things about you.. “ tapi boleh dounk saya tambahin “7 BLACK things ala Gek..”  Apa aja tuh?
Satu!
Saya sekarang sedang semangat dan mengejar deadline Djarum Black Blog Competition Vol. 2 yang akan dinilai pada tanggal 1 Maret 2010 nanti. Ingat-ingat vote Gek yaaaa… : )
Dua!
BLACK bike. Yup, beberapa minggu yang lalu saya beli seli a.k.a. sepeda lipat berwarna hitam. Rindu keasyikan bersepeda di negeri orang, apalagi sekarang di Bali sudah ada jalur sepeda looo.. yaitu di kawasan Renon sampai Jalan Sudirman Denpasar. Saya sempat mengikuti peresmian jalur sepeda tersebut waktu hari Minggu kemarin..
Memang sudah saatnya sih, kita lebih peduli pada lingkungan kita, dengan mengurangi kendaraan bermotor.. kasian atmosphere semakin menipis.. global warming juga kian menjadi.. ga usah jauh-jauh ke kutub utara – atau Bintang Utara … Bali aja sudah sangat-sangat-sangat panassss!!!
Selain itu saya sempat berpikir… kira-kira setelah mempunyai Black Car Community dan Black Motor Community apakah Djarum Black ada rencana membuat Black Bike Community…? I think that’s a good idea!
Tiga!
Ternyata punya mobil itu, khususnya yang berwarna HITAM seperti yang saya punya.. tidak mudah, sobat! Saya setidaknya mencuci mobil saya setiap dua hari sekali.. karena debu yang menempel sedikit aja.. udah buat mobil kotor. Belum lagi, karena saya beli bukan mobil baru, banyak sekali hal-hal yang saya ganti, dan itu.. tidak murah! Jauh bandingannya dengan motor, walaupun dari segi kenyamanan.. saya acungkan jempol sih.. Pesan moral saya sih.. musti siap mental dan kantong yang penuh untuk memelihara satu ekor mobil – yang biasa-biasa saja, lo! Kebayang ga.. para pejabat yang bermobil mewah, dan memelihara mobil lebih dari satu?? Geleng-geleng kepala..
Empat!
Saya punya lingkaran HITAM di bawah mata yang setiap harinya saya dempulin pakai concealer.. Menyedihkan memang, tapi sulit sekali menghilangkan lingkaran hitam itu! Sering kali kalau lupa memakai concealer ke kantor, teman-teman pada bertanya.. “habis nangis?”  “baru bangun?” “sakit?”…. uah… tersedu-sedu mode : on.
Lima!
Biar orang bilang saya aneh, saya memang paling tidak suka menonton televisi! Makanya saya selalu kelewatan acara Black in News di salah satu siaran televisi swasta di Indonesia.. jujurnya bukan kelewatan, namun jadwalnya pun tidak tahu!
*digetok panitia Djarum Black..
Tapi serius, kehidupan saya sudah di set tanpa televisi. Sedari kecil, saya tidak diijinkan menonton televisi kecuali hari Minggu – kebiasaan ini berlangsung sampai saya SMA. Lalu, sewaktu kuliah di ujung utara Pulau Bali yang daerahnya cukup terisolasi.. Menonton televisi menjadi kegiatan mewah bagi para penduduk di Singaraja. Karena siarannya baru bisa tertangkap via parabola.. jiahhh..
And me.. enjoying my life so much without television. Apalagi ditambah siaran-siaran jaman sekarang yang hanya mengumbar aura negative saja.. berbahaya atuh!
Bagi saya.. “Hidup tanpa televisi, siapa takut? “
Enam!
Kesensitifan saya membuat orang ilfil. Menganggap saya sombong, frontal, dan terlalu serius.. (T.T). Saya berusaha menerima cara bercanda orang – atau penilaian orang terhadap saya, namun kalau tidak sesuai, saya tidak segan-segan melakukan invansi penyerangan balik. Maka dari itu, orang-orang jadi tidak enak berbicara pada saya- semua harus dijaga!
Sejak dulu pun… saya tidak banyak punya teman, mereka menganggap saya alien! Hanya orang-orang yang beriman dan berhati mulia bisa melihat saya dari sisi terang saya – bukan sisi gelap nya.. (lebayy..). Mungkin Anda salah satunya??
Kesensitifan ini ngalir juga ke bagian-bagian tubuh.. serius! Contohnya mata saya. Paling.. ga bisa liat sinar matahari pagi sampai sore. Maka dari itu, saya terus menerus menggunakan kaca mata HITAM- ga berani lepas deh.. kalo ga bisa pusing!
Biar dikata preman cewek nyasar, ga peduli deh, asal mata saya sehat – apapun rela saya pakai.. : )
Ingat.. kesehatan nomor satu…!!!!
Tujuh!
Saya paling tidak tahan asap rokok.. hiks. Waktu saya masih kuliah dan jadi anak “bandel” saya sering stress dan membeli sebatang- atau dua batang rokok. Namun, tidak ada yang berhasil saya sulut.. baru menghidupkan apinya saya dan menghirup asapnya saya sudah batuk-batuk dan sakit selama 3 hari…
Padahal, melihat teman-teman perokok di sekitar saya menghisap rokok Djarum Black Menthol dan si cabe rawit Djarum Black Slimz.. ada terbesit rasa ingin mencicipi rokok berkualitas internasional itu… Namun, sudahlah, (lagi-lagi saya ulang…) saya lebih memilih kesehatan saya – yang notabene adalah harga yang tak ternilai, sobat! Ingat ya!
Bukankah ajang kompetisi blog yang diadakan oleh Djarum Black ini tidak mengharuskan para kontestannya untuk merokok?
So – non smoker become a winner… why not??
____________________
Penerima tag selanjutnya adalah 7 komentator pertama.. dan, akan saya sambangi ke blog Anda masing-masing ya…! ;)

-Gek-

Wednesday, February 24, 2010

Parodi BLACKberry


Blackberry a.k.a BB memang sedang booming buanget di Indonesia! Iklan-iklan di Koran, ataupun di majalah, pasti ada saja terselip BlackBerry. Sampai-sampai di ajang bergengsi seperti Djarum Black Blog Competition Vol. 2 saja, Blackberry digunakan untuk memacu adrenaline para blogger untuk menciptakan artikel-artikel yang berkualitas.
Untungnya, saya engga kena demam itu. Saya belum ada niat sih.. beli Blackberry, namun pesona Blackberry ini benar-benar membuat saya gemas!
Bayangkan, Mama saya bela-belain beli Blackberry baru – padahal beliau sudah punya communicator yang luar biasa canggih, belinya kredit pulaaa…
Belum lagi pacar saya yang mengandalkan Black Market bersertifikat agar dapat BB dengan harga super duper miring.. bayangkan, BB dengan harga dibawah 2 juta?? Ayo.. ada yang mau? Walaupun sekarang dia harus bersungut-sungut karena program Blackberrynya engga bisa dijalanin… (ketawa guling-guling)
Tapi..tapi.. yang buat saya lebih gemas lagi sewaktu melihat gaya hidup anak-anak SMP yang kebetulan kursus di tempat saya. Mereka sengaja datang awal untuk hanya up-date status di facebook atau twitter, pamer HP ke teman-temannya, dan juga membawa notebook kecil yang harganya mungkin lebih dari gaji saya.  Kalau itu merangsang daya kreatifitas mereka, seperti misalnya ikutan Black Innovation Awards , bolehlah.. saya dukung sepenuh hati!
Tapi, kalau menggunakan Blackberry hanya untuk dianggap eksis dalam dunia yahoo messenger, twitter, atau facebook – dan terlebih lagi mengganggu pelajaran, jelas aja saya murka!
Seperti waktu saya merampas Blackberry milik siswa kelas satu SMP dalam pelajaran bahasa Inggris saya. Terang aja saya emosi. Sedang kegiatan di Lab. Bahasa, kok dia malah asyik twitter-an via Blackberry… Walaupun saya hanya guru di pendidikan non-formal, saya memang terkenal berani kalau urusan fokus tidak fokusnya seorang siswa dalam pembelajaran di kelas saya. Sebagai guru muda masa kini, jangan mau dikalahkan murid, hanya karena mereka merasa membayari gaji kita! Catat ya.. para guru…!
Waktu saya cerita ke pacar saya, dia malah tertawa terbahak-bahak. Dengan lugasnya dia malah bercerita kisah yang sama yang dialami oleh Ibunya yang notabene guru TK merangkap Kepala Sekolah.
“Aduh Gek.. jangankan anak SMP.. itu murid Ibuku, anak TK sudah bawa Blackberry…!”
“Hah??” Saya terbengong-bengong mendengar ceritanya. Ibunya sendiri sempat melampiaskan kekesalannya itu pada saya.
“Anak TK jaman sekarang mainannya sudah Blackberry, Gek. Mana mau diajak main congklak, ular naga panjangnya, atau sembunyi-sembunyian lagi… Lagian, maksain amat sih orang tuanya, kepala sekolahnya aja belum punya Blackberry!” Ujarnya ketus sambil lalu.
_______________
Okay, readers.. Siapa yang belum punya Blackberry??
Saya angkat tangan paling tinggi deh.. sapa tau Djarum Black mau ngasi tuh ke saya… : )

BLACK Heart to be Bright




Pada umumnya Black Heart adalah jenis permainan pada komputer.. itu loh, si pesaing solitaire. Saya mah udah ga gandrung lagi mainan seperti itu.. Tapi kalau makna Black Heart secara seutuhnya sebenarnya apa?
“Hati hitam…?” Yap. Benar banget.
Apa sih yang bisa membuat hati seseorang hitam-pekat-gelap-mendung….? Kalau menurut saya sih rasa iri hati, dengki, maupun benci. Satu rasa yang saya miliki pada seseorang yang teramat dekat dalam hidup saya.
Tapi, tadi siang, rupanya Tuhan memberikan petunjuk untuk saya. Ceritanya saya sedang makan siang seperti biasanya. Tumben-tumbennya hari itu, saya makan dengan group guru lain yang tidak pernah makan bersama saya. Dan.. tiba-tiba saja omongan mereka meloncat kearah spiritual.
“Anak-anak saya itu, selalu saya ajarkan Catur Guru, Gek..” kata Pak Bagia. Salah satu guru senior yang sudah punya anak tiga yang ketiganya laki-laki. Bahkan, anak tertuanya sudah master, lo!
“Catur Guru, Pak?” tanya saya sambil menguyah makanan saya tanpa nafsu makan.
“Iya.. itu lo, di dalam pelajaran Agama Hindu, bukankah kita diajarkan Catur Guru?” kejar Pak Bagia lagi.
“Coba ceritakan Pak, saya pernah mendengar namun saya lupa..” potong Ibu Sonja. Guru bahasa asing yang berasal dari Australia itu menyela pembicaraan saya dan pak Bagia yang mandeg. Ibu Sonja sudah hampir sepuluh tahun tinggal di Bali juga memutuskan untuk menganut agama Hindu. Maka dari itu, terkesan beliau yang lebih tertarik oleh pembicaraan pancingan pak Bagia.
Pak Bagia pun seperti memaksa otak saya untuk mengambil sebuah memori penting yang tersimpan jauh di sumsum paling belakang. Beliau menggambarkan secara persis bahwa Catur Guru itu adalah empat guru yang harus kita hormati dalam hidup kita.
Guru pertama adalah Tuhan Yang Maha Esa karena beliau yang memberikan kita hidup. Maka apapun yang kita lakukan, jangan lupa Tuhan. Berdoa dan bersyukur, wajib hukumnya.
Sedangkan guru kedua merupakan Pemerintah.
“Pemerintah, pak?” sela saya. Karena menurut berita terkini yang saya ikuti di Black in News, pemerintahan kita masih gonjang-ganjing. Ada-ada saja masalah. Belum kasus cicak vs buaya, Prita Mulyasari, Bank Century… itu belum ditambah bencana alam yang memang masih saja kerap menghampiri Negara kita.
“Iya Gek.. pemerintah yang baik dan benar. Bukan pemerintah dalam tanda kutip.” Ujarnya sambil menggerakkan jarinya seperti tanda koma diatas.
“Yang korupsi begitu maksudnya, Pak?” potong Ibu Sonja. Tawa kami langsung membahana di kafe kecil di belakang kantor siang itu.
“Karena.. dulunya pemerintah adalah Raja – maka seorang Raja tentulah dianggap seorang yang bijaksana oleh rakyatnya, maka harus dihormati.” Begitu sambung Pak Bagia yang hanya kami tanggapi dengan manggut-manggut.
Kemudian, beliau melanjutkan kembali perbincangan tentang Catur Guru. Guru ketiga adalah guru di sekolah, guru yang telah iklas mendidik kita sehingga kita mampu meraih cita-cita dan mimpi. Kalaupun kita sudah S3, janganlah kita sombong atau sok pintar terhadap guru. Guru tetaplah guru yang harus dihormati. Mendengar ini, saya merasa profesi yang saya jalani sekarang memang tepat. : )
Guru keempat – tentu saja orang tua. Orang tua yang mengasuh kita sedari kecil, memenuhi segala kebutuhan kita tanpa meminta balas jasa. Apapun baik dan buruknya orang tua, haruslah kita hormati. Penjelasan ini menohok ulu hati saya dan telinga saya serasa dijewer.. ouch!
Belakangan ini, saya memang sering ada masalah dengan orang tua saya. Memikirkan itu saja, kepala saya sudah pusing. Walaupun pusing itu tidak menyebabkan saya melakukan hal-hal “pelarian” yang dilarang orang tua saya. Misalnya,merokok atau minum-minuman beralkohol. Ayah saya sering memperingati saya agar jangan sampai merokok, walaupun beliau tahu, sekarang rokok-rokok Indonesia berkualitas tinggi, seperti produk Djarum Black yang kadar nicotine nya tidak terlalu tinggi.  Namun, Beliau selalu menyarankan agar saya teguk kopi hitam saja ketimbang merokok.. hmmmm…
Sebagai generasi muda jaman sekarang, saya setuju kita masih harus menghormati orang tua kita. Ajaran Catur Guru ini bagi saya adalah ajaran yang universal dan harus dilestarikan. Sudah banyak contoh-contoh di lapangan yang mencerminkan kalau generasi muda sekarang sudah tidak hormat lagi pada ke empat guru tersebut! Bunuh diri- (malah ada yang dilakukan di pusat berbelanjaan..!), pelecehan guru via jejaring sosial, bahkan sampai ada berita seorang anak membunuh orang tua… sungguh membuat saya tidak mau menghidupkan TV  lagi di rumah!
Jadi, saya ingin mulai dari diri saya sendiri. Menyingkirkan rasa benci dan amarah pada orang tua saya – menghapusnya perlahan, dan membuatnya cerah lagi.. apapun baik buruknya mereka, bukankah mereka masih orang tua kita yang selalu jadi panutan dan yang harus kita hormati?
Terima kasih Pak Bagia untuk ingatkan saya pada pesan moral yang luar biasa…
_____________
Para Black Community, ayo kita buktikan bahwa generasi BLACK adalah generasi yang mampu menghormati ke empat guru tersebut!

-Gek-

Tuesday, February 23, 2010

BLACK Valentine?



Hai, hai. Semoga belum bosen untuk membaca artikel Black in News saya yang bulan ini bertubi-tubi ye.. maklum, sudah mau dekat waktu voting dan juga penilaian, readers.. jadi musti kejar tayang.. kayak sinetron aje.. hihihi.
Lagipula, artikel yang harus saya rampungkan di Djarum Black Blog Competition Vol. 2 itu.. minimal 20 artikel loh..! (melirik dasbor blog sebelah kiri.. ) huaa huaa huaa .. masih banyak curahan isi otak yang harus saya transfer ke jari-jari saya untuk menyuruhnya menari diatas keyboard. : )
Cerita kali ini, niatnya tidak saya ikut sertakan dalam ajang kompetisi ini, namun ada beberapa hal menarik yang bisa saya ceritakan ala gaya black in news.. yuukkksss…
Valentine yang lalu, saya beranjang sana ke utara pulau Bali, kota Singaraja. Para Black Community pernah ke sana ga? Hayo…
Perjalanannya menempuh jarak kurang lebih 200 km, sekitar 2 jam ya.. naik mobil atau motor. Perjalanan menuju kesana syukurnya engga macet, karena biasanya kalau weekend.. macet banget! Karena di sepanjang perjalanan ke sana, mata kita disuguhi oleh permadani hijau, udara segar.. para penjual strawberry di pinggir jalan, penjual jagung, sayur-sayuran…. Monyet liar di pinggir jalan.. uahhhh… beautiful world, thanks God!
Penat saya langsung sirna, walaupun sedikit tegang, karena saya sedang belajar nyetir.. hahaha.  Ya.. jadi wanita jangan mau ketergantungan sama pria, ah! Kecil-kecil gini, saya juga pengen mandiri! Walaupun nyetirnya ala putri solo.. (kata pacar saya yang sekaligus merangkap sopir dan pelatih pribadi.. haha) “pelan-pelan asal kelakon..” begitchu.. : )
Sesampainya di Singaraja.. cuacanya puanaasss pol! Memang kota di ujung utara pulau Bali ini luar biasa panas dan kering. Tapi, kota ini punya banyak makna buat saya. Saya tinggal di kota ini selama 4 tahun, lo! Teman-teman saya masih tinggal di kota ini, bibi saya (kebetulan) masih tinggal di kota ini.. dan, kebetulan lagi, nenek pacar saya juga berasal dari sini.. jodoh banget sih! ; )
Kami memutuskan untuk meluncur ke salah satu hotel bintang tiga di Singaraja yang namanya sudah harum mendunia.. eits.. ke hotel???
Tenang-tenang.. kami ke hotel untuk mencari sesuatu yang disajikan di hotel itu.. bukan untuk menginap ya!!! Mentang-mentang Valentine, semua harus istimewa gitu? Ah, saya biasa aja sih.. bahkan tidak ada niat untuk merayakannya dengan special.
Namanya Hotel Melka. Hotel ini istimewa karena menyediakan “dolphin”.. hah? Yang benar??
Iya. Singaraja identik dengan laut pasir hitamnya yang bernama LOVINA. Sebenarnya, LOVINA itu, singkatan dari “Love Indonesia” unik ya? Setiap pagi kita bisa menyewa perahu untuk berlayar ke tengah laut dan melihat lumba-lumba yang berloncatan dengan natural… wahhhhhh… asyiknya…
Tapi untuk seorang Gek yang ga bisa melek subuh-subuh buta… pergi ke Melka adalah pilihan tepat! Hehehe. Karena Dolphin Show selalu dibuka tiga kali sehari, yaitu jam 9 pagi – jam 2 Siang – dan jam 5 sore.. hmmm.. let’s see.
Dari kota Singaraja, perlu sekitar 20 menit untuk ke Hotel Melka. Pacar saya yang duduk manis di samping saya pun masih riang berceloteh, sampai dia tiba-tiba berceletuk..
“Gek, bawa kamera?”
Saya cubit aja pacar saya waktu itu. Ya.. ga mungkin lah saya engga bawa kamera. Meskipun hanya kamera saku.. hiks hiks.
Sambil meringis kesakitan, pacar saya bilang.. “Aduh.. pengen beli kamera DSLR nich gek.. tuh lihat ada di sebelah kiri!”
Saya otomatis menoleh ke kiri.. hari gini, siapa sih yang engga pengen punya kamera DSLR?? Yak ampun.. tau-taunya, ada papan iklan Djarum Black besar di tepi jalan yang mengumumkan 6 black  cool stuff yang harus dimiliki.. iyah.. jujur ngiler juga sih! 

Kemaren sempat melirik di website Black Community    tentang ulasan camera Canon EOS T21 itu.. kapan ya saya punya? Nabung dulu ahhhh..
Tidak terasa ngegossipin si camera yang di rekomendasikan Djarum Black, akhirnya saya sampe Melka juga – langsung meluncur ke kolam lumba-lumba.. 


Tuh lihat.. mereka lucu-lucu dan pintar banget kan??
Saya pun tidak tahan untuk mencoba memegang salah satu lumba-lumba itu, sayangnya harus membayar sebesar 25 ribu rupiah.. Pacar saya udah keberatan.. tapi karena kelewat ingin.. akhirnya dia membayari saya.. hihihi.. (Gek curangg… *dicubit orang sekampung)
 Hore... hore.. :))
Sepulang dari Melka, kami melanjutkan perjalanan ke Banjar.
Banjar adalah salah satu desa di kawasan Lovina yang menyediakan air panas belerang! Jadi yang mau kulit halus… yang ada masalah kulit.. ramai-ramailah mandi ke Pemandian Air Panas Banjar! Tempatnya mungkin belum se-terkenal Air Sanih atau Tirta Gangga di Karangasem.. namun, tempat ini adalah langganan saya dari SMP dulu! : )
We love BLACK in Banjar - Singaraja, Bali
 Musti, kudu, wajib.. pake baju HITAM...! Karena.. kalo pake baju warna lain.. nanti warna baju berubah menjadi kekuningan....
Dulu – sampai sekarang sih.. saya memang punya masalah kulit, meskipun tidak terlalu parah. Saya malas berobat ke dokter, karena penyakit kulitnya senen-kemis.. alias on and off. Sempat sembuh total waktu saya di Aussie selama setahun.. ternyata polusi udara di Bali yang membuat penyakit kulit saya itu, readers! Sedih ga sih…. : (
Tiket masuknya masih sama – 3000 rupiah saya untuk orang dewasa! Murah amat yak? Padahal yang mandi di situ, banyakan bule-bule juga.. ck ck ck.. disediakan air bersih untuk membilas dan bahkan dilengkapi dengan kamar mandi dan kamar ganti pakaian.. lengkap deh!
Setelah dari Banjar.. kami melanjutkan perjalanan ke rumah Nenek pacar saya dan berkunjung ke rumah bibi saya..
Hari Valentine saya?
Saya sih, biasa selalu memberikan sekedar coklat dan kartu pada pacar saya.. Pacar saya.. malah dengan raut wajah bersalah mengatakan.. “Sorry to make your day into a Black Valentine..”
Hanya karena dia tidak memberikan apa-apa sih. Bukan karena itu lantas saya mengkategorikan valentine saya sebagai Black Valentine… haha.. dasar pacar saya lebay!
A bunch of roses? A bar of chocolate? Ga perlu lah saya.. satu pelukan aja cukup untuk menyatakan kalau dia sayang sama saya.. (cieh..)
How about your Valentine, guys??
-  Gek  -