Friday, August 31, 2012

TOEFL vs IELTS


Mungkin ada banyak pertanyaan tentang perbedaan TOEFL dan juga IELTS. Pernah ikutan tes gaggg…??

Oke, saya bahas mulai dari yang terdengar sangat akrab di telinga kita.. 

TOEFL (Test Of English as Foreign Language) Test ini kebanyakan menguji tentang tata bahasa dan kosa kata kita dalam berbahasa Inggris. Waktu tes singkat, karena hanya meliputi tes mendengarkan dan tes membaca saja. Mungkin hanya dua jam, saya lupa-lupa ingat, karena hanya ini yang ada di ingatan saya, waktu ambil test TOEFL , sekitar 9 tahun yang lalu deh. Waktu saya masih cupu, dan baru belajar bahasa inggris. Skor saya pun ga tembus, tuh 500. Cuman 495, hahaha.. nanggung bangetzzz.. Nilai tertinggi TOEFL adalah 600. Cara untuk lulus ujian ini, gampang banget. Pelajari aja contoh-contoh soal TOEFL yang dijual bebas di toko buku, belajar, latihan, lulus dehhhh! Dijamin!

Sedangkan tes IELTS (International English Language Testing System) dari namanya aja udah lebih serem kannn…?? :D adalah tes yang menguji tentang KEMAMPUAN kita berbahasa Inggris. Ada 4 tahap ujian IELTS, yaitu, Listening, Reading, Writing, dan Speaking. Ujiannya ada dua jenis pula, yaitu.. General dan Academic. Kalau tujuan buat kerja ke luar negeri, ambil yang general, tapi kalo yang berhubungan dengan pendidikan, sebaiknya sih.. ambil yang akademik.. 

Menurut pendapat saya, tes IELTS ini, benar-benar tes tingkat internasional. Bayangin aja, untuk daftar tes nya aja, kita perlu foto terakhir (maksimal 6 bulan sebelumnya.) biayanya juga mahal, bo! Pake dollarrr… US 195. Hampir 2 juta. Udah gitu, sebelum tes, saya difoto dulu, plus scan sidik jari, berkali-kali.. (Kalo ga salah 3 kali). Ini dilakukan untuk menghindari adanya joki. 

Singkat cerita, tesnya nieh.. tes listening, 40 soal. (More or less 45 minutes). Itu pun, recordingnya  hanya sekali putar aja. Kalo lewat.. ya udah, bubye aja.. dan ngarang2 jawaban.. hihhi. Orang galau, jelas tidak cocok ikut tes ini, sedetik melamun, bubar jalannnn semuanya!! 

Setelah listening lanjut test reading… ada 3 buah bacaan, dan waktu menjawab hanya satu jam. Setelah otak capek membaca, dilanjutkan test writing.  Ini tes maha susah tingkat dunia akherat.. (lebay.. gek lebayyy!!) untuk seantero siswa Indonesia. Karena siswa diharuskan menulis 2 buah tulisan. Task one 150 words. Task two, 250 words. Sumpahh… jari-jari saya gemetaran saat mengejar-ngejar waktu untuk memenuhi requirement writing test ini.

Dijamin, setelah 3 test ini, kepala Anda akan terasa pusing. Karena otak telah dipaksa bekerja terlalu kerass. :D Masih belum selesai perjuangan, masih ada test speaking. Test ini, yang menguji adalah Native Speaker yang berlisensi IELTS, bukan sembarang bule yang dicomot di pantai Kuta yak! Test nya sih, Cuma 15 menit.. yang menyeramkan adalah eksperi bulenya yang flat abis. Suara kita direcord, lalu, ada topik2 yang harus Tanya jawab + monolog.. Oh ya, lupa.. sebelum test speaking, fingerprint scan duyuuu… 

Hasil test akan keluar 10 hari sesudah tes. Kok lama? Iya, soalnya tes2 Anda, akan diperiksa oleh tiga atau empat examiner yang membuktikan keakuratan jawaban Anda.. (tambah seram kan…?) Range nilai IELTS tertinggi adalah 9 (Nilai Native Speaker), bahkan native speaker pun mengaku, mungkin takkan bisa mencapai nilai itu.. itu nilai Tuhan, mereka bilang… 

Karenanya.. persyaratan masuk UNI luar negeri pun, ga setinggi itu. Minimal 5.5 untuk jurusan non education. Untuk Education? Standard 6.5. Maka saat hasil tes saya keluar, saya harus berbesar hati, karena tidak memenuhi target “8” saya. Saya hanya mendapat nilai 7. Disyukuri dulu. Thanks God.*sambil nari-nari, walaupun kurang iklas, karena tidak memenuhi target!!!!*sigh!

Dan.. pada suatu hari, saya dapat telefon dari teman saya yang ngotot pengen ikut IELTS, untuk coba-coba cari beasiswa. Dia maksa saya untuk mengatakan score saya. Saya bilang, “ah, skor saya sedikit, Cuma 7, kurang latihan!” 
 Dia balas.. “Aduh, TUJUH?! JELEK AMAT…! “ 

Saya bengong. Lalu saya tersenyum dan mengatakan di telefon , “Coba kamu test IELTS ya, dan beritahu saya skor mu. I can’t wait!” 

Dan sampai sekarang pun, dia belum berani ambil IELTS  TEST.. hehehehe.

Monday, August 27, 2012

Swasti Wanti Warsa..


Hari ulang Tahun G.
This is for YOU. 
________________________________
Gambar sudah diganti sesuai permintaan G. 
“tepat sebulan lagi.. tanggal yang sama, aku akan punya istri..” 

Itu kalimat yang dia ucapkan padaku tepat sebulan sebelum ia mengikat janji dengan orang yang dia cintai. Melalui YM saja.. tidak sepertiku yang menelfonnya dan mengatakan aku akan menikah, mengundangnya, plus memohon agar dia mau jadi bagian dari panitia pernikahanku, tahun lalu. 

Nyatanya toh, dia bilang, dia tidak sanggup datang. Tanpa alasan – hanya berkata.. “Kamu tau alasannya apa. Aku tidak sanggup datang.” 

Aku mencoba mengerti. 

Selanjutnya, hubungan komunikasi dengannya, tidak berubah. Tetap sama, ber ym-ym an. Berbalas status di FB, ngobrol seperti biasa, nothing change. 

Terakhir kali menjabat tangannya di hari jadinya 27 Agustus 2011.. Aku selalu selipkan pesan agar sudi kiranya dia mengabariku surat undangan. Dia pun menyanggupi, walaupun tidak janji… 

 “Engga janji ya, harus konsultasi istri dulu. Apakah boleh ngundang kamu atau tidak.”  Begitu message yang muncul di YM ku, setelah ku buzz! Buzz!  berulang kali.

 Ada rasa tercekat di tenggorokanku. Karena jauhhh di dalam hati, aku hanya ingin, mendatangi orang yang selama ini sering bertukar pikiran.. Memberikan selamat, menyampaikan doa tulus dari seorang sahabat.
Dia adalah seseorang yang cukup lama menghiasi otakku dan bertengger di dalam hati. Walaupun status kami berubah, apakah salah apabila kami berteman?

Aku mulai gelisah, karena tidak ada satu pun undangan yang datang ke rumah atau ke kantor. Sampai suatu hari, ku tulislah status lebay di FB, eh… ndilalah, muncul smsnya yang mengatakan, “Undangan mau di kirim kemana?” Jujur. I was EXCITED! dan berharap menerima undangan yang dia bilang, istimewa, kreatif, lain daripada yg lain.. 

Jam demi jam, sampai berganti hari, tidak ada satu lembar pun yang mendarat di rumah atau di kantor. Sampai gila bertanya kepada security.. “Bapak yakin, tidak ada satu orang pun menitipkan apapun untuk saya…??” Security yang awal-awal saya bertanya, masih menjawab panjang lebar, setelah berkali-kali akhirnya hanya menggelengkan kepala. Bosan menjawab. Malas mendengar pertanyaan yang sama. 

Dalam hati masih berbisik, “Ga mungkin lah.. dia engga ngundang, masa tega?” Kado pernikahan untuknya pun sudah terbungkus rapi, siap diberikan ke tangannya. Sayang, si kado pun harus kecewa manyun, dan malu karena.. 

Nyata-nyatanya, sampai lewat hari H, aku hanya bisa puas memandangi foto-fotonya yang dipublish besar2an di FB, ku tekan saja tombol like. Tombol itu kan tidak perlu jujur. Tidak perlu takut hidungnya panjang karena berbohong.
_____
And you know what, my heart was broken into pieces.
Denpasar, 13 December 2011

Tuesday, August 21, 2012

White Elephants


I don’t wanna trap inside your love.
It’s already past – that’s why I call you my history.
____
Aku tak pernah tahu bagaimana waktu mempertemukan kita. Kita sudah berpisah. Bertahun-tahun lamanya. Kita tak pernah tau satu sama lain, tapi waktu selalu pertemukan kita disaat kita membutuhkan. 

Aku tak pernah kuasa menatap matamu yang terpenuhi cinta. Orang bilang, aku terlalu mudah dibujuk olehmu. Tapi, hanya denganmu aku bisa merasakan cinta yang tulus. Cinta abadi. Cinta posesif. Cinta yang kudambakan selama ini. 

Aku tak pernah lupa, saat kita bertemu di depan pura gajah putih itu. Kau menatapku dengan tatapan cinta yang tidak pernah berubah. Jangan tersenyum untukku. Jangan memelukku. Lepaskan genggaman tangan itu. Berhenti menciumiku. Hanya dengan menatapmu, aku tau, kau mau aku. Kau cinta aku. Dan aku segalanya untukmu. 

Tapi kau pergi. Dengan dia yang kau pilih lebih baik untuk menghabiskan hidupmu. Kau lenyap tanpa bekas. Dari hidupku, secepat kau datang. Kau adalah sejarahku. Yang tak pernah kulupakan.

I don’t wanna hang up for my future,
Because it’s unpredictable – that’s why I call you a mystery.
___
Lalu bagaimana caranya aku menghindari tempat dimana kita bertemu, kalau aku harus melewatinya setiap hari.. 

Kalau sebenarnya itu berada di radius satu kilometer dari tempat tinggalku. Dan kerap memikirkan bahwa aku akan melihat tatapan mata yang sama. 

Bahwa aku akan bertemu denganmu lagi. Menatap matamu, dan bertanya, apakah itu mata yang sama?

Dan aku tidak pernah berhenti berandai jika kau milikku. Jika ku punya kau. Aku biarkan dua gajah putih itu menertawai pikiran gila ku. 

Ku relakan mereka membeku memandangku tanpa harapan. Tanpa kamu. Tanpa matamu. Tanpa beritamu. Kau hilang, misteriku..

I prefer enjoy my day, sipping a cuppa of my hot Milo,
Thinking about god’s gift that’s I called Present. 
__ 
 
Chocolate? Sejak kapan kau suka coklat? Aku percaya kau akan menghujaniku dengan pertanyaan itu. Ada banyak hal yang ternyata tidak kau ketahui tentang aku. Ada sekelumit cerita yang kau tak mencoba mencari tau. Ada segudang pertanyaan yang kau tak pernah mau menjawabnya. Sungguhkah kau peduli? Well, it’s not about you – or him anymore.

 I MOVED ON. 

 Hidup adalah pilihan. Pilihan adalah kesempatan. Dan aku punya kesempatan mengubah hidupku… apa yang manusia rencanakan kadang bersimpangan dengan keinginan Tuhan, tetapi, keinginan Tuhan selalu lebih baik daripada rencana manusia.
I’m grateful for all God’s gifts today. Thanks a lot.
__ 

And you… stay there. Frozen. Like those white elephants…

Friday, August 17, 2012

Merdeka itu...


Ga terasa sudah tengah tahun. Indonesia pun merayakan ulang tahunnya. Saya bangga, karena Negara saya berbintang yang sama seperti saya. (Nyambung gag sihh…? *getok Gek)

Bagi saya pribadi.. merdeka itu… 

·       Financial freedom*

Merdeka dari hutang, merdeka dari siklus tikus seorang pegawai, dan merdeka dari gajian bulanan yang tak pernah cukup. Saya belum nemu cara uang bekerja untuk saya. Jadi, saya memang belum merdeka. Tapi saya bersyukur, setidaknya saya bisa menghidupi beberapa orang, dan membuat mereka merdeka dari beban financial mereka.. *Thanks God…*

·        Dan…. Hidup lebih sehat*

Selama ini, hidup saya ga sehat. Saya suka sekali mengkonsumsi makanan cepat saji. Orang-orang banyak bilang, America adalah penjajah tersembunyi, tanpa kita sadari, kita ketergantungan produk mereka… Apalagi Indonesia Negara yang asyik-asyik saja menerima budaya luar… Jadinya, jajajan pasar yang hangat dan terbungkus daun pisang, gula merah, dan parutan kelapa, mendadak berubah menjadi donat-donat manis.. ayam lalapan dan tempe penyet? Taulah berubah jadi apa…. Saya mau meluangkan waktu untuk belajar memasak, biar gag terlalu banyak mengkonsumsi makanan sehat.. *kapan yaa?? *gigit jari*

Indonesia masih banyak PR untuk diperbaiki. Namun perubahan tidak akan terjadi secara instan. Dan, masih perlu campur tangan kita sendiri guys.. 
My SD 1 students' creation. Love it!

Dirgahayu, Indonesiaku.. jadilah lebih bijaksana, dan cobalah beli (baca : ciptakan)  racun tikus yang lebih ampuh, untuk memusnahkan tikus-tikus politikmu.. 

AMIEN.

Friday, August 10, 2012

Gombal King and Queen



Saya ga pernah tau yang namanya Afika, sampai salah seorang murid saya nyeletuk, “Miss, you are so cute.. just like Afika. Don’t you know that?” Kalimat itu meluncur begitu saja dari bibir cupu high school boy yang memandang malu. Saya cuma balas, “Well, thank you for the compliment, but.. who is Afika?” yang dijawab dengan serbuan tawa 16 murid lainnya di kelas.. Oh.. I’m so sorry.. :D

Belum lagi di kelas satunya, kelas anak beginner yang lagi seneng-senengnya bahasa Inggris, suka banget nanya saya personal things. Salah satunya… 

Student : Miss, are you married?
Me : Yes, I am.. (yang diikuti gema suara-suara tidak percaya..)
Student : Okay, do you have children?
Me : Yes, I have a son. (Diikuti lagi dengan suara-suara kaget… :D )
Student : switch into Indonesian. Miss, boleh pinjam anaknya gag, sekali-sekali?
Me : Frowning my eyebrows, “What for?”
Student: Soalnya anaknya miss pasti lucu dan menggemaskan ya?
Me : Kok tau?
Students : Tau donk…..! Soalnya Ibu nya aja lucu dan menggemaskan. (Kata murid saya dengan senyum yang paling manis dan meyakinkan.. ) hihihihihi, okelah dia emang murid terganteng saya sih! Gombalan mu saya terima, kid!

Belum selesai, masih ada part 2, dari murid yang levelnya lebih besar.. Pre-Intermediate (murid-murid yang gila grammar, dan mau waktu 60x2 menit itu hanya diisi grammar.. *me : yawning*)  Waktu itu, kami sedang membicarakan jenis-jenis minuman, karena jumlah muridnya ganjil, akhirnya saya terpaksa rela “diinterview” salah satu murid wanita. (Anak SMA juga sih,,,)

Student : Miss, do you prefer coffee or tea?
Me : I prefer tea.
Student : How do you like your tea? Strong, weak, black or white tea?
Me : I like a normal tea, black tea, but without sugar.
Student : I noticed, Miss.
Me : How do you know?
Student : You are already sweet, Miss. You won’t need any sugar!
Me : smiling. ;)

Now you know, why I love to be a teacher!
*singing*

Sunday, August 5, 2012

Amanda


Apa sih yang ada di pikiran kalian kalau mendengar nama “Amanda”? Menurut saya, nama itu cantik sekali. Namun, seperti hujan di musim kemarau, pendapat saya itu, harus dimuntahkan lagi jauh-jauh. 

Entah kenapaaa, tempat kerja saya membuka les bahasa inggris untuk anak kelas 1 SD. Coba bayangkan… bayangkan aja nieh.. di sekolah, anak kelas SATU SD itu belajar dari jam 7.30 sampai jam 10. Atau jam 9 saja setiap hari jumat. Di antara rentangan jam itu, mereka dapat sekitar 5 sampai 6 pelajaran yang berbeda-beda. Belum lagi ada break dua kali sehari. 

Nahhh, di kantor saya, yang namanya SD kelas 1 – kelas 6, pukul rata 90 menit.. *pingsan* sudah kelimpungan buat materi, kelimpungan pula, ngurusin anak-anak kelas 1 yang berbeda-beda kemampuannya. 

Satunya udah bisa ngomong, “Miss, can I go to the toilet?” yang satunya udah bisa ngitung, “One, two, three, four…” Di sudut kelas ada juga yang belum bisa bedain huruf “b” sama “d”..  Sumpahhh… saya stresssssss… kalau udah ga sabaran, saya akan mulai ngomel sana – sini di kelas. Biar murid-murid saya juga ngerasa senewen, masak gurunya ajaaa?? * hihihih, jangan ditiru..*

Dan alkisah, si Amanda.. gadis kecil berambut panjang, yang sebenarnya maniez.. tapi ampunnnn…… nakalnya ga ketulungan. Dia selalu saya nyela disaat saya ngomong. Padahal, anak kelas 1… saya bisa dapet konsentrasi mereka SATU MENIT.. not more than thatttt…. *huaa huaaaa*
Belum lagi, setelah saya jelasin, anak lain sudah mulai bekerja, si Amanda  malah teriak-teriak di kelas, “Miss ini ngapainnn sihhhhh????” 

Parahnya lagi, dia destructive. Cenderung merusak. Merusak kerjaan temannya… merusak konsentrasi semua temannya, merusak perdamaian di kelas, dan tentunya merusak suasana hati sayaaaa…..  Hal ini membuat saya menyimpulkan bahwa… “Kalau saya punya anak perempuan nanti.. sungguh matiii cinta…. Ku simpan saja nama Amanda itu di buku absen ku.” :D 

Dan saya jadi mikir, duh, si Arjun besok gede kayak gimana ya? Sekarang aja kalau susunya kurang, udah bisa ‘ngemplong’ aka mukul kepala saya pake botol susu kosong, keras pula.. Ouch!