Menyusuri dadamu yang bidang datar berwarna kehitaman
Mendengar seluruh ceritamu yang menceritakan kisah-kisah yang membuatku
Berceloteh nyaring tanpa henti mengalahkan kicauan burung kookaburra
Yang terbang diantara kristal air panjang dan meliuk rendah menggoda kita.
Saat hujan mereda..
Matahari pun beristirahat dan meminta sang bulan menggantikannya
Di bawah temaramnya Ia tersenyum menyaksikan kita -
Dua angsa hitam yang saling menggelayutkan leher
Menukar pagutan demi pagutan di tengah telaga bening-
Merengguk kenikmatan tak terucap ditemani hening.
Berulang kali kucurahkan padamu isi hatiku yang hanya kau anggap sehitam buluku-
Selayaknya hujan yang tak henti menyejukkan rumput liar kekuningan di pinggir telaga
Tak jua membuatmu percaya kalau itu nyata
Walaupun kau lihat bukti bahwa tanah pun sempat merasakan pesan hujan yang tak terkatakan
dan membuatnya menjadi lumpur yang mengendap di tepian
Seharusnya cinta kita membara selayak tungku api yang bertiup dari rumah di tepi telaga..
Namun tanpa isyarat dan pertanda..kau membuat kejutan
dikala kau mengundang seekor angsa putih yang berenang dengan anggun diantara kita.
Sejenak ku terpaku, menyisiri bulu hitamku – dan lunglai beranjak ke menepi
Remuknya hatiku memadamkan cintamu yang tidak membara lagi
Dari kejauhan aku melihat tungku itu pun hanya abu – tanpa sisa
Abu yang sudah tak berguna itupun lantas kau bersihkan sendiri
Memanggil angin yang meluruh lantakkan semuanya tanpa asa
Dan hujan tetap mendengungkan kisah kita
Menurunkan rintik cantik yang telah memusnahkan abu itu.
Walaupun nanti matahari akan mengubahnya kembali menjadi debu,
Hujan tak mampu mengubahnya menjadi api yang membara,
Seperti yang pernah ada..
Hujan hanya bisa bercerita kisah kita dulu –
Yang kuusirpun masih enggan pergi dari benakku – saat bermandi hujan di tengah sinaran..
Maka masih kunikmati cerita hujan tentang kedua angsa hitam putih di tengah telaga hatiku.
Dipersembahkan untuk seseorang yang mengirimiku pesan hari ini- singkat dan sangat terlambat.
“aku bangga pernah jadi pacarmu”
Mullumbimby, 9 november 09
9.04 pm
19 comments:
Wah, hebat tuh! Kata-katanya mengalir indah, penuh personifikasi yang mengagumkan...
Salam akrab ya...
Ajarin aku dong!
jadi terhanyut bacanya hehe... maklum kalo lagi ujan suka banjir, jadi terhanyut..
mudah2an tahun ini ga ada banjir jadi hujan akan jadi lebih romantis, ga mungkin kan kalo sampe banjir jadinya romantis hohoho...
G : oooh, berkaitan ma pengadilan Cinta toh....
@ Bahauddin : salam akrab kembali. Terima kasih pujian yang berlebihan itu! Saya baru belajar. ;)
@ Zujoe : iya.. haha, betul itu, mudah-mudahan ga kena banjir, nanti lain ceritanya..
@ G : bukan. bukan dia aja ah, yang menyesal.
hajar si joe dulu *bletak* okeh sampai mana tadi..................oh ya hallo gek! wah tulisan yang bagus memang bikin terhanyut......
tapi yang paling menarik footnote di bawah ntu "aku bangga pernah jadi pacarmu" .............maksudnya kira2 apaan ya hehehehehehe?!?!?!?!
NB eh gek tuker link yux!?!?!
G : beh.....saya dah kena nih...hmmmm gpp, tp sy ga ngirim pesan2 kok.....
hmm... belum ada yg kirim sms begitu sama aku.wkwkwkwk....
ttg mantan yee?
wah, ada kerinduan di rintik hujan.. hujan beneran ato hujan di hati gek? hehe..
terkadang lebih baik singkat & terlambat, daripada tidak sama sekali, right?
*duh, sotoy neh*
pas baca, pas lagi ujan juga XD
jadi tambah gimana gituu~
hihihi, enaknya punya mantan yg bisa ngomong gitu
Aku bangga bisa mampir disini..
sebuah personifikasi yang apik.
@ Mas Seti@wa@n : Aduh.. terima kasih banyak, berlebihan lho.. saya baru belajar. :) Dapat inspirasi dari membaca tulisan para bloggers yg lain, termasuk Mas juga loooo..
@ Clara : enak? rasa apa, non? Strawberry aja yuks?
hemmm,....hemmm......heheehe ^_*
aku jatuh cinta pada caramu menulis setelah membaca tulisan ini Gek,dan " aku bangga menjadi sahabatmu "
ingin bergabung..... keren kata2nya
bergabung yah
Aku bisa saja berujar, andai angsa putih tak pernah datang, dan andai-andai lainnya. Tapi mungkin saja itu pertanda dariNya bahwa angsa hitammu dulu bukanlah yang terbaik untukmu...
keren..
jadi ada orang ketiga yah?
salam kenal :)
Kadang kita melupakan masa lalu
tapi sesungguhnya ia tak pernah bisa dilupakan
hujan selalu menghanyutkan
Mbok Gek Linknya udah aku pasang di Link exchange ya..
thanks
kenapa dia harus kirim imel lagi ke kamu? kan udah mantan. hehhee.
Post a Comment