The Pinkies..

Apaan sih "pink?"

Mulutku ampe monyong ngeliat warna sepatu yang disodorin pacarku waktu itu. Tapi, itu sepatu keluaran baru, unik juga modelnya, kayak sepatu jepang. Cocok dipake jalan, karena sepertinya ringannn banget, dan it's cute, actually. Tapi, sedikit bete aja, kenapa musti pink, sih?

"Mbak maunya sepatu apa?" Tanya si penjaga toko, di tengah keramaian dan hiruk pikuk tokonya pas itu ,heran, padahal yang lihat2 banyak, yang mau coba juga banyak, kenapa musti nyamperin aku aja sehhhhh? (heran bangetz)

"Saya maunya yang enak dipake jalan-- karena musti nemenin segerombolan murid nih, jadi musti efisien, yang ga pake ikat2 tali sepatu, yang pas, dan yang nyaman pastinya!"
Pacarku dah naikin alis, berasa ga suka liat gayaku ngomong, yang biasa-- kelewat judes ma orang lain, plus monyong2in bibir karena pilihan yang tidak sesuai dengan keinginan hati!

"Mbak mau coba dulu ga?" Ini modelnya baru, dan cocok untuk mbak.."
(sigh) tergoda juga sih, sedikit. Aku ga bilang apa-apa sih, selain
"Ada ukuran 37 ga?"
Pacarku dah sok serius bilang kalo sepatu pink itu bagus banget, (maklum untuk mempercepat waktu belanja, alnya kalo diturutin, bisa seharian juga ga cukup shopping, gempor-gempor dah tuh kaki...)
"udah gek, bagus kok...." (Kata pacarku lagi, ngomporin)

Serasa cinderella, sepatu itu passss banget di kaki, kerasa agak sempit, tapi, si penjaga toko, ga kalah seru bilang kalo nanti pasti bisa sesuai ukuran kakinya,
karena masihhhh ga sreg dengan pink, akhirnya tetep kucecari dengan pertanyaan,
"ga ada warna lain ya? Kalo pink gini ga bisa pake kerja nih..."
Eh, malah pacarku yang nanggepin, "katanya pake jalan2, sekarang pake kerja, kok ga konsisten..."
DAMN!!! Kalah lagi, kalah lagi, (sighhhhhhh!!!!)

Si penjaga toko itu, nyodorin warna biru muda, dan kok aku malah ilfil liat warna itu, berpikir, memutar otak, tambah ga cocok dengan baju apapun, celana apapun, dan... sepertinya si pink, ga jelek2 amat..
Sementara berpikir, aku kelilingi toko sepatu itu, sekali putaran, liat2 sepatu yang lain, tapi.. masak sepatu biasa aja, harganya setengah juta, alamak.. duit dari Hongkong?
Harga si pink itu aja, udah mencapai 200 ribu, hikzzz, dan itu sudah harga paling murah.. dari semua sepatu yang sejenis itu, di toko itu.

Putaran ke dua, mulai liat jam.. udah mau jam setengah sepuluh malem, tokonya mau tutup, mana sepatu mau dipake besokk.. duh! nasib..nasib.. Masih kekeh ngeliatin yg warna putih, kek, coklat, kek, hitem, kek.. asal jangan pink itu... hukz hukz

Putaran ke tiga, toko dah mulai sepi, pacarku dah manyun duduk di tempat coba sepatu, si penjaga toko masukin sepatu itu ke kotak, dan tersenyum.. (aku curiga, jangan2, kemakan senyumannya.. padahal senyumannya biasa aja deh...)
"Yank, bagus ga sih sepatunya ni...?" tanyaku untuk yang ke 100 kalinya...
(pacarku sabar banget lo, ngeluh aja engga, walaupun tampangnya dah ga bisa boong, bete banget nungguin! hehe)
"Kan, itu sudah yg aku pilihin, ya bagus donk..." itu aja, kalimatnya ga diubah2 dari pertama kali aku tanya..

(SIGH) Ya udah deh, pasrah.
"Jadi mbak?" tanya si penjaga toko sumringah, aku ngangguk pasrah bangetz...
Aku keluarin kartu kreditku, hahahaha-- maklum, pas itu, ga ada duit sama sekali, tekor abiiissss! Udah di kasir, sepatu dah masuk kotak, kartu dah di gesek, tinggal nunggu kitirnya doank, sambil nunggu, iseng-iseng muter sekali putaran lagi di toko itu dan...

DAMN!!!!
.....ternyata ada dink! Model yang sama persis (cuma labelnya laen) dan warna coklat bata, aje gileee.. sepatu itu bagus banget!! Dan harganya cuma beda 30 ribu dari si pink!!! Aku bener2 jadi curiga ma si penjaga toko, jangan2 mereka sembunyiin, masak baru putaran ke lima, baru nongol yang aku pengenin... tidakkkkkkkkkkkkkkkkkkk!! Ini tidak ADIL...!!! (Life's not fair, dude, you know that, don't ya?)

Tanpa sempat memprotes, tanpa sempat melakukan pembelaan, dan tanpa sempat berkata sepatah huruf pun, pacarku dah gandeng tanganku, "yuks, pulang-- kan dah dapet sepatu nih?"
HIks, hiks, rasanya nyeselllllll banget beli sepatu itu malam itu, rasanya sebel banget liat warna pink itu pas di rumah, rasanya beteee banget kalo harus make sepatu itu kerja untuk besok.
Nothing I can do, really. Just regret.

Keesokan paginya kerja, dengan tampang manyun, dan hati yg pasrah, kupakai juga sepatu itu, untuk mengawal segerombolan murid dari Melbourne keliling Bali. Di bis, aku duduk sama guru mereka, dan di bis kan emang musti selonjorin kaki, ya si pinky musti diperlihatkan untuk penampilan perdananya... dan...
"Oh wow! What a good shoes you have young lady..."

tuinkkk--tuinkkk--

Aku melongo, terang aja, yang dimaksud young lady itu aku, abis murid2nya semua cowok, dan guru2 lainnya adalah wanita2 berumur diatas 60 tahun, supir bis, ga mungkin lah disebut "young lady..."
"really? You like it?" tanyaku speechless..

"Ya! it's sooo clean! How do you wash it?"
erghhhhhh-- wadoh! terang aja bersih, baruu gresss niihhhh!!! Diulapin aja belommm!

"um, just wash it in the water, brush it, and put it under the sun.." jawabku yang aseli banget, NGARANG!!! XD
Masih terheran-heran dengan si pinky, ampe dipegang2 pula...

"did you buy it in Japan?" tanyanya lagi
hehhhhh???? (www.TANDATANYA.com)
Ga sadar aku ketawa malahan... "no.. just here in Bali.."

"It's so cute, you know? Especially when you wear it.." kata si guru itu.
Wah.. jadi senyum2 sendiri sama si pinky hari itu, ga nyangka pujiannya banyak banget pada pemakaian perdananya, kok jadi mulai jatuh cinta ma si pinky hari itu.. hahaha. (sekaligus membenarkan pepatah tak kenal maka tak sayang...) ;)
Dan terang aja, hidung pacarku jadi besar dan terus2an menegaskan kalimat..

"Sepatu pilihanKU tuh..."

Mana hari itu, jalan2nya ke pantai, alhasil, si pinky jadi sedikit basah, kena kapur putih, kena pasir hitam, sedikit lumpur, banyak debu... dan jadi sedikit kotor..
pas perjalanan pulang, lagi-lagi dapet komentar dari gurunya,
"oh... it's your pretty shoes are dirty now..." katanya kasian banget sama si pinky.
dan aku cuma senyam senyum gimannaaa gitu, padahal menurutku ga kotor2 amat tuch..
"ya... dicuci lagi dounk..." jawabku seadanya..
(gaya amat dicuci lagi-- padahal baru dipake!!)

Dan, hari ini, tuch, baru nyadar, ternyata si pinky emang top markotop kalo dipake jalan. Ringan, seperti terbang... Dan dengan bangga, si pinky ini, udah dipake jalan2 keliling australia, dan mendapat pujian dari semua orang...
Katanya kakiku tambah imut pake si pinky, padahal orangnya udah imut kok... ahahahha.. (narsis mode : ON)

Maka tulisan ini dibuat untuk memperingati jasa-jasa si pinky,

My pinkies.. I don't know how to live without you... ;)

I ♥ my pinkies!!!

8 : 07 pm -- 30 May 09
My cozy room..still under my blankets,
Melaleuca Road, Mullumbimby
NSW Aussie