Saturday, October 31, 2009

M.U.A.L !

Ternyata yang bisa merasakan mual bukan hanya orang hamil saja atau orang yang sedang masuk angin atau maag – kecuali kehamilan, sudah pernah kurasakan yang namanya jenis-jenis mual. Termasuk mual yang terjadi siang tadi.

Di Benua Kangguru ini sudah hal yang biasa apabila aku melihat ragam berbagai macam budaya masuk ke negeri ini. Mulai dari Benua Asia sampai Timur Tengah, aku bahkan mengajar beberapa murid yang asli dari Israel yang disebut orang Jewish. Sampai-sampai sedikit ironi melihat benua daratan terluas di dunia ini malahan dipenuhi oleh orang-orang manca Negara – minus penduduk asli.. Diantara penduduk manca negara, sebagai negara tetangga, tentulah banyak menemui orang-orang sebangsa dan setanah air disini. Aku berharap bisa berteman baik dengan mereka, atau Cuma ngobrol aja tidak masalah, asal kerinduan menggebu dengan negeri sendiri, setidaknya terobati…

Bermula dari pertemuanku dengan beberapa orang Indonesia di Byron Cultural Centre minggu lalu. Mereka segerombolan ibu-ibu yang ruame banget gelar dagangan mereka – sebenarnya bukan dagangan, tapi hasil baju atau benda-benda sumbangan dari orang-orang yang udah ga perlu barang-barang mereka lagi. Hasil jualan itu pun nantinya akan disumbangkan ke bencana alam yang sudah melanda Indonesia tercinta kita.. Hmmm.. cukup mulia. Maka dari itu, aku pikir ga pa pa lah nongkrong seharian, ngebantuin jaga stand plus ngejualin barang-barang itu.

Tapi…. Pertama ketemu, mereka nyapa aku dengan Bahasa Inggris.. huff.. rasanya ada yang bergejolak di perutku. Kurang jelaskah wajah khas Indonesia ku ini….??? Aku serang dengan bahasa Indonesia, bahkan lebih menohok mereka dengan bahasa daerahku- lha mereka asalnya sama dengan aku- kok mau pake bahasa inggris??? Terik siang itu, dipanaskan lagi dengan topik pembicaraan yang bikin gerah.. Entah kenapa siang tadi mereka membicarakan tentang partner mereka masing-masing, yang notabene bule.. ehm.

Pertama Bu Made, Ibu yang satu ini berasal dari Karangasem- Bali, tubuhnya tinggi besar- dan sudah di Australia lebih dari 30 tahun.. waduh kisah cintanya dipaparkan lengkap. Dari mula pertama bertemu, singkat 2 minggu langsung diboyong ke negeri kangguru, dinikahipada umur 18 tahun.. dan cerita bu Made ini dibumbui sampai adegan ranjang per hari.. seluk beluk bulan madu- dan ternyata sudah membawa beberapa foto dari tahun manis itu.. astaga! Sungguh mati aku seperti duduk di sudut pojok siang itu, yang bener aja nih, pikirku, cerita pribadi yang luar biasa detail!!! Dilengkapi pula peragaan berbagai posisi.. Aku mulai merasakan perutku bergejolak..

Dikomporin pula oleh Mbak Hefni yang berasal dari Surabaya hamil 8,5 bulan.. lha kok berani-beraninya dia memproklamirkan diri udah memecahkan record bercinta dengan suaminya 24 jam non stop- “masak sih??!” tanyaku saking mualnya.. Dia tak kalah seru menimpali cerita Bu Made, disela-sela ceritanya, datanglah anak pertama Mbak Hefni yang mungkin umurnya 5 tahun.. lalu kutanya, “Halo cantik, siapa namanya..?” eh, anak manis itu diam aja. Aku merasa bersalah.. dan berpikir, eh, ni anak tahu bahasa Indonesia ga sih? Kuulang pertanyaan yang sama – tambah ga dijawab. Tau-taunya dia nyeletuk “Aku ga mau ngomong!” Ya Tuhan… Aku mengelus dada dan langsung memberi nilai F untuk tata kramanya.

Beberapa saat kemudian.., datanglah seorang wanita lagi.. perawakannya lebih mungil dari aku, gaya berbicaranya memikat hati, tapi dandanannya.. alamakjang! Oh tidak.. polesan bedak tebalnya tidak mencerminkan kesinkronan warna dengan kulit aslinya yang sesungguhnya eksotik. Namanya Ilmi asal Banyuwangi- dia malahan menggunakan rok super duper mini yang segitiga bermudanya yang berwarna putih jelas terlihat saat ia duduk disampingku. (*DUH!). Dia membeberkan cerita tentang suami bulenya – dan dengan bangganya dia bilang, “Iya, nih.. dia mau pensiun dua tahun lagi…” Petirpun menggelegar di kepalaku – di siang yang terik itu. Perut ga kalah ikut bergejolak.. Umur Ilmi baru 20 an.. suaminya udah mau pensiun, aku jadi menghitung sendiri, mematematikan otakku yang buntu .

Kupegangi perutku siang itu, mencari-cari tanah lapang – atau setidaknya ember, yang sekiranya bisa kubuat untuk menumpahkan semua uneg-unegku hari ini, dan menghilangkan rasa mual yang berkepanjangan…

Aduh, Tuhan!

Masih mual saat menulis cerita ini…
Mullumbimby, November 1st 09
12:39 am

10 comments:

Unknown said...

begitulah manusia, Gek. jadi gak usah mual ya. gimana juga kalo kamu minum obat anti mual. hehehe..bercanda. btw, papaku masih suka kumat sakitnya. terutama kalo malam, tapi kemarin sih udah mendingan dikit. makasih ya buat atensinya.

Clara said...

hihi, kalo masih mual mungkin kasih minyak kayu putih aja, mbak ... Xp
btw tinggal di aussie ya? hiii, enak nya ...

-Gek- said...

@ Mba Fanny : oke deh Mba Fan, semoga ayahnda cepet sembuh ya! (Kalau ortu sakit memang rasanya gimanaaa gitu...)

@ Clara : lagi beberapa minggu udah balik ke Indo kok.. kangen banget ma Indo, Clara.. :) Lam kenal yah.

lovepassword said...

Indonesia memang sudah berubah atau dunia juga sudah jauh berubah ? Ntahlah Mbak ?

MONOKROM said...

HAH, ADA-ADA SAJA. BAHKAN URUSAN RANJANG-PUN JADI KONSUMSI BERSAMA. NGGAK ADA RASA RISIH ATAUPUN MALU.

YA CUMAN MAU KASIH SARAN AJA. BESOK-BESOK LAGI SIAPIN MINYAK CAP KAPAK DAN KANTONG PLASTIK SATU LUSIN. YAH BUAT BERJAGA-JAGA KALAU RASA MUNTAH SUDAH TAK TERTAHANKAN. APA SALAHNYA SEDIA PAYUNG SEBELUM HUJAN. NTAR KALAU NGGAK GITU BISA BASAH KEBANJIRAN. HEHEHEHE....

MAKASIH DAN TETAP BERJAYA.

SALAM KENAL MBAK.

MONOKROM said...

OH YA MAAP ADA YANG KETINGGALAN. MINUM ANTIMO ATO TOLAK ANGIN MBAK. HIHIHIHI...

-Gek- said...

@ Bang Lopis : iya nih Mas.. jadi gimana gitu..

@ Yuli : SALAM KENAL JUGA LO.. :) MAKASIH UDAH MAMPIR KE BLOG SAYA--- EH DAN FOLLOW JUGA. :)
YUKS, KITA TERUS MENULIS.. SEBAGAI GURU, SEPERTINYA HOBI INI TAK TER-ELAKKAN YA.. HEHE..

mocca_chi said...

hmm... sapa suru maennya ama ibu ibu yg uda nikah, yey :P

-Gek- said...

@ Mba Enchi : hoh.. itu salahku ya... huks huks..

Anonymous said...

hahahahaha.....
biasa, semua hanya tentang money and m*n*