Monday, October 26, 2009
Antara Hujan, Rindu, dan Rani...
Pagi ini.. (bisa dibilang bukan pagi- serasa bangun jam 8 gitu loh.. ) dan dengan malas mendengkur di bawah selimut tipis- melanjutkan tidur sampai jam 10.. astaga naga!
KEBANGETAN! kalo di Bali, mah udah disiram aer ma si Papi.. hahaha! Well, ga pa pa lah.. udah kebiasaan memanjakan diri dengan bangun siang, dan lagian hari ini mendung..
Rain, come on!
Mohonku saat kusibakkan selimut dan berjingkat2 memakai pakaian seadanya untuk ke kamar mandi, membangunkan urat syarafku yang sedang pulas. Ya Tuhan, segarnya bukan main! Mematut-matut di depan cermin dan tersenyum melihat keajaiban rambut yang udah berubah ikal lagi.. ah, senangnya.
Biarpun hari Senin, terasa semangat udah di ubun-ubun, pengen kerja, ngajar, liat murid-murid lagi yg terkadang bandel- namun tetap membuat hati rindu.
Hari ini dijemput lagi! Senangnya, ga usah mendaki gunung turuni lembah untuk berangkat ke sekolah.. haha. Waktu jalan ke depan rumah,
"tes, tes, tes"
Satu demi satu rintikan hujan turun.. aku menengadah dan tersenyum, lagi, lagi kuteriakkan..
Come on, Rain!
Entah kenapa sejuknya hujan menelusup hatiku, walau saat pulang pun masih tersenyum dan giat memohon agar hujan turun lebih deras lagi.
Hujan ini hujan perdana ni daerahku, setelah kemarin kena "bush fire" mengerikan, bukit-bukit hijau menjadi hitam, dan rumput-rumput yang seharusnya hijau menjadi kuning...
Menjelang hari berjalan, semakin tidak ada kerjaan! Malah aku yang menonton hujan sambil senyum-senyum sendiri, dasar gila! Akhirnya kubuka saja DVD kecak yang sudah nongkrong di tempat DVD ku, hampir 10 bulan aku aja ga tau isinya apa..
Akhirnya, setelah dihidupkan, aku ternganga menonton kecak. Bukan kali pertama menonton, tapi, masih saya menimbulkan taksu tersendiri. Masih saja takjub, betapa eloknya tarian itu. Tanpa musik, gerakan teratur, kata "cak" yang terangkai seolah puisi-puisi penuh makna, gerakan penari yang menyimbulkan dialog-dialog tersendiri..
Aku rindu semua itu,
Rindu Bali- ku tercinta.
Rindu rintikan hujan yang membasahi hatiku untuk membasuh kerinduan..
Rindu celotehan keponakanku, yang berumur 6 tahun, yang super duper cerewet, yang rasa ingin tahunya sangat tinggi plus kreatifitasnya..yang pernah bilang,
:: "tante-tante tau nggak, ada loo.. rambu lalu lintas yang S dicoret" ::
"Oh ya, apa artinya, Ran?" tanyaku sok imut.
:: "Artinya, ga boleh stop tante! Ada lagi yang R dicoret, tante tau ga apa artinya??" ::
"Heh.. (seumur-umur nyetir dan naek sepeda motor ampe bplak-balik cium aspal, serasa ga pernah liat tanda itu....) Apaan tuh, Ran?"
:: Artinya.. Rani stop ngomong tante... ::
I miss you, baby!
:D
Lagi garuk-garuk karena mukaku gatel!!!
Mullumbimby, 26/10/09 (08.09pm)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
ponakan yg lucu.kalo mo belajar nulis mampir aja di blog graha sastra ya. itu blog saya juga.
Teringat masa kecil...
berlari2 telanjang dibawah hujan....
tak pernah tau apa yang akan terjadi di esok hari
bocah....
Post a Comment