Thursday, December 6, 2012

+ I'm POSITIVE.....+



Semenjak kecil, saya tahu, Tuhan mencintai saya. Beliau selalu memberikan apapun yang saya inginkan. Beliau juga selalu mengabulkan seluruh mimpi saya.. even at the one the laughed at.. 

Maka, jadilah kebiasaan untuk saya, bahwa “I must have what I want.” Seluruh keluarga saya, terutama Mama saya pasti tahu tentang ini. Atau mungkin.. karena saya anak tunggal, jadi saya otomatis, selalu mendapatkan apa yang saya inginkan. Semua terjadi seperti air. Mengalir. 

Stop. 
Jangan bilang saya manja. Saya dibesarkan dengan (sangat super) keras semenjak kecil. Kalaupun saya mendapat semua keinginan saya, itu karena doa saya yang tak pernah terputus kepada Tuhan. Orang tua saya memperlakukan saya seperti halnya, saya adalah anak tertua dari 10 bersaudara. Jadi saya harus mandiri dan bertanggung jawab atas diri saya sendiri, termasuk mimpi2.. sekecil apapun, sebesar apapun mimpi itu. Orang tua saya, “kasarnya” hanya tukang berdoa, dan orang yang saya mintai restu atas segala hal yang saya lakukan..and of course my number one fans.. *hugs* Kalimat sakti dan  “klise” selalu saya siapkan.. “We do the best, God do the rest…”
 
Setelah, sebagian besar mimpi saya terwujudkan dengan doa orang tua…. *Let me show you the list…*

·        * Kerja di tempat yang (sangat) saya inginkan (walaupun keluarga saya menertawakan karena saya dianggap tidak mampu…)

·        * Mendapat ijasah TESOL dari University Trinity London (walaupun tanpa IELTS test dan banyak guru yang belum mendapatnya – bahkan ada yang native speaker tidak lulus. Thank U God for loving meee….!)

·       *  Dikirim ke Aussie selama satu tahun. (Walaupun, saya baru bekerja 1 tahun di tempat saya bekerja – kesempatan ini sebenarnya hanya datang bagi yang sudah bekerja selama 5 tahun – I was lucky, thanks a lot God…)

·        * Dan masih banyak mimpi lainnya…. Termasuk menikah dengan suami saya yang sekarang, dan mempunyai seorang anak laki-laki yang lucu dan pintar. (Praise the Lord….!)

Belakangan ini, saya punya mimpi untuk melanjutkan studi saya lagi ke Aussie. Yah, untuk belajar S2, mumpung umur masih kuat untuk travelling, dan absolutely the right time, sebelum berpikir untuk settle  down dan memproduksi anak lagi.. hehehe! 

Segala daya upaya sudah saya kerahkan, of course, saya memperjuangkan yang namanya beasiswa…! Kenapa jauh-jauh? Di Bali juga bisa ambil S2…! Memang bisa, tapi kesibukan saya, society matters, small business that I run, will make every effort to take the master in my own island.. is.. not what I would like to do. Saya lebih memilih, “mengungsi” ke negeri orang untuk menuntut ilmu, agar lebih focus dan maksimal. Mumpung keluarga sangat mensupport saya tentang ini.. 

I talk about this scholarship every single day, every second of my life, since I’ve sent the application. Bahkan saya merasakan hal yang sangat positif dan yakin, bahwa saya akan lolos seleksi. Bukan hanya saya, semua orang yang mengenal saya, juga sangat yakin. Malah lebih semangat daripada saya. Mereka bilang, mereka ingin melihat pembuktian mimpi dan harapan yang jelas-jelas menjadi kenyataan dalam hidup saya…
Namun, kembali ke kalimat klise saya.. “We do the best, God do the rest..” 

Pengumuman kandidat yang terpilih akan disampaikan melalui surat, uniknya baik kandidat yang lolos maupun yang belum lolos, akan diberikan surat. Sungguh, saya galauuuu menanti-nanti surat yang tiada berkabar. Bolak balik cek e-mail dan Om Google, well.. still no news

Sampai akhirnya, Tuhan berbaik hati juga untuk mengirimkan sebuah sms dari seorang kolega yang juga harap-harap cemas plus galau tingkat universe untuk menantikan kabar beasiswa ini. Maka ia menyarankan saya untuk menelfon office pusat di Jakarta. 

Karena tidak ingin mati penasaran, saya menelfon kantor pusat beasiswa itu di Jakarta. Setelah tiga kali baru berhasil – dan itupun, ada jeda “hold” karena line telfon masih sibuk.. 

Setelah diangkat.. *The Moment of Truth…*

“Selamat pagi mbak, saya ingin menanyakan tentang daftar kandidat yang lolos seleksi”
“Baik, bisa minta namanya, mbak?”
Saya menyebutkan dua nama pertama saya. Dan…………

*The Moment of Truth* (again – lebih deg-degan)

“Baik, dengan Mbak…. (dia menyebut nama lengkap saya + tanggal lahir saya)”
“Benar mbak…itu nama dan tanggal lahir saya.”
Belum lolos mbak.
“Oke terima kasih..” Jawab saya, dan menutup telepon. 

Did I cry? Not a drop.

Did I disappointed…? Maybe, a little bit. 

Do I want to try for another application?  
I’ll fight to the death. 

I believe God never says NO. I believe He has “far more” better plan for me. 

I’m staying positive, God.. and waiting patiently for a good news. 

Sorry to let you down, Mama.. I’ll fight for your happiness… 

*Maaf kepanjangan dan curhat dulu ya Angel Lovers.. trims untuk supportnya.. *

Kiss from Gek yang tetap semangat untuk berjuang..
Cayoooooooooooooooooooooooooooooo!

8 comments:

Unknown said...

Cakep banget tulisannya.
Salam kenal...Kalau berkenan ikutan gabung yuk dengan teman-teman lain yang sudah SUBMIT URL BLOG-nya ke Direktori Weblog Indonesia :)

Irma Senja said...

Begitu banyak berkat yg dirimu terima *_*

Sahabat bloggerku ini bisa dipastikan pasti sangat cerdas, slalu turut bangga dgn wanita2 hebat yg mampu mewujudkan mimpi2nya.

Ini hanya jeda sesaat gek, kelak tlp akan berdering dan menjawab mimpi2mu. ini hanya tertunda :)

*hug*

Fajar said...

kalau kata dmasiv jangan menyerah.. gek.. semoga asa yang ingin di gapai.. dapat.. terkabulkan..

ayie kasturi said...

tenang mba, Tuhan pasti punya rencana yang lebih indah dan besar. semangaaaaaat teruuus ya.^^

Wuri SweetY said...

Ganbatte Gek, disitu seninya mau mendapatkan sesuatu. Kl lngs dapet krng greget story-nya.
Aku mau ke Jepang jg butuh penantian dan perjuangan yg ckp lama.
So...Kamu pasti Bisa.
GANBATTE Neechan ;)

Unknown said...

wah wah, ganbatte nee...tetep semangat aja ya, pasti sukses kelak

Ninda said...

semoga sukses mbak :D
i know you deserve for got master degree from aussie

Agen Tricajus Bandung said...

makasih banyak info nya sangat bagus nie gan ,,,,,,,,