Wednesday, June 16, 2010

Letter from Mom


Mama melahirkan kita sambil menangis kesakitan...
Masihkah kita menyakitkannya?
Masih mampukah kita tertawa melihat penderitaannya?
Mencaci makinya?
Melawannya?
Memukulnya?
Mengacuhkannya?
Meninggalkannya?
Mama tidak pernah mengeluh membersihkan kotoran kita waktu masih kecil,
Memberikan ASI waktu kita bayi,
Mencuci celana kotor kita,
Menahan derita,
Menggendong kita sendirian...
Di saat mamamu tidur, coba kamu lihat matanya dan bayangkan matanya takkan terbuka untuk selamanya...
Tangannya tak dapat hapuskan airmatamu dan tiada lagi nasihat yang sering kita abaikan...
Bayangkan mamamu sudah tiada...
Apakah kamu cukup membahagiakannya...
Apakah kamu pernah berfikir betapa besar pengorbanannya semenjak kamu berada di dalam perutnya...
Kirim pesan ini pada semua... Itupun kalau kamu sayang mamamu dan mau mengingatkan teman2mu. Ingat-ingatlah 5 (lima) aturan sederhana untuk menjadi bahagia:
1. Bebaskan hatimu dari rasa benci.
2. Bebaskan pikiranmu dari segala kekuatiran.
3. Hiduplah dengan sederhana.
4. Berikan lebih banyak (give more).
5. Jangan terlalu banyak mengharap (expect less).

SADARILAH bahwa di dunia ini tidak ada 1 orang pun yang mau mati demi MAMA, tetapi... Beliau justru satu-satunya orang yang bersedia mati untuk melahirkan kita... Mama bukan tempat penititipan cucunya disaat anda jalan-jalan, tetapi disaat beliau sudah tua dan tak bertenaga, yang beliau butuhkan sekarang adalah perhatian anda, datang & hampiri dia, bertanyalah bagaimana kesehatannya saat ini dan dengarlah curhatnya, temani dia disaat dia membutuhkan anda, itu saja..... Beliau sudah bahagia sekali............. dan melupakan semua hutang anda kepadanya.
Kirimkan ke 20 orang agar MAMA KITA PANJANG UMUR
<3 I Love U Forever Mom <3
--------------------
E-mail ini pop in begitu saja di inbox saya kemarin sore.
Tanpa judul.
Kalau orang lain yang membaca mungkin akan tersentuh, bahkan berlinang air mata.
Namun, mengapa itu tidak terjadi pada saya yang hanya tersenyum dan bahkan tertawa setelah membaca e-mail ini?

49 comments:

  1. Mungkin karena Endingnya harus ngirim ke 20 orang, agar mama kita panjang umur. :)
    memangnya umur ditentukan oleh email?

    ReplyDelete
  2. saya nggak terlalu mikir endingnya yang jelas saya sedih mbak mesti kepusara ibu nih sebentar sore

    ReplyDelete
  3. tertawa? apakah karena endingnya ada pembebasan utang?
    pagi, Gek ...

    ReplyDelete
  4. Y setuju dengan Philida... hehehe

    Btw, cuma nanya.... or there maybe something happen between you and your mom?

    ReplyDelete
  5. duh surat kaleng,
    biasanya gt patternnya kebaca lgs aku delete hihi

    ReplyDelete
  6. Aku belum pernah kirim surat ke mama
    tapi aku minta uang sering..

    ReplyDelete
  7. ..and i'm wondering what's that?
    hehehehe

    ReplyDelete
  8. Kalau dikirim ke 5 orang saja, apakah umur mama kita jadi berkurang ? :p

    ReplyDelete
  9. setuju ama philida dan itik bali,hehe...

    tanpa kirim surat pun mamaku tahu kok kalo i love her sooo much:)

    ReplyDelete
  10. paling ga suka baca email yg di akhiri "kirim ke XX orang, klo ga pengen sial" hehe..^_'

    krn calon ibu kalee gek...:p

    ReplyDelete
  11. ada award buatmu, gek.. dijemput ya :D

    ReplyDelete
  12. yang penting kita slalu hormat ke ibu,,,
    gak perlu pake kirim-kirim email ke 20 orang sgala...
    bukan hal seperti itu yang menunjukkan kalo kita sayang ibu...


    ^_^

    ReplyDelete
  13. setelah membaca postingan ini aku teringat mama,rindu padanya...!

    tapi sampai di ujung dan membaca komentar sahabatku ini,aku bertanya?
    ada apakah Gek?
    tidak ada haru atau rindukah untuk mamamu...?


    * apa kabar bumil...? semoga selalu sehat ya...:)

    ReplyDelete
  14. Gekk,...komentarku yg panjang kemana????

    ReplyDelete
  15. mama...........
    salah satu tanda akhir zaman jika ada ibu melahirkan tuannya,
    tanda ini banyak muncul dengan banyaknya ibu sebagai pengasuh anak dari anaknya

    ReplyDelete
  16. endingnya kok mudah banget kalau hanya ngirim surat, menambah umur ibu kita,

    jumpa lagi dengan gek

    ReplyDelete
  17. lah bagian mana yang lucu yah......

    ReplyDelete
  18. loh koment saya kok gak muncul, mbak Gek tolongggggggg

    ReplyDelete
  19. hmmm iya, mungkin kayak yang dibilang philida itu, iya ndak, mbak? heheu...

    oh ya, aku emang suka banget nulis, mbak, makanya kalo nulis kadang suka lupa daratan gitu dah, jadi panjaaaaaaaaaaaaaaang banget, heheu..

    met malem, mbak... ^^

    ReplyDelete
  20. Wah... sekarang pake Moderasi yah...?
    Nggak pa2 deh,,,..
    Mohon maaf baru sempat mampir.

    ReplyDelete
  21. Saya jadi terenyuh membacanya..
    Jadi ingat Ibu yang sudah berada disisi-Nya.

    ReplyDelete
  22. Akan aku ingan kelimanya untuk selalu hidup bahagia! Trims!

    ReplyDelete
  23. surat ini
    dari sang malaikat
    bersayap
    dari denpasar

    aku jadi ingat satu lagu ciptaanku
    yang terinspirasi
    malaikat juga tahu lagunya DEE
    yang menceritakan ibu
    dan aku memberi judul lagu ku itu
    malaikat tak bersayap
    hehehhe

    salam perkenalan yah
    aku ingin menyapa di blog
    oh yah... mampir deh ke wiedesignarch... ada pertanyaan tentang film bioskop kesukaanmu ^-^

    ReplyDelete
  24. sebuah surat yang sangat indah mbak... eh selamat ya mbak untuk kehamilannya...

    ReplyDelete
  25. sob ada award untuk sobat, silahkan dicek yaaa :)

    ReplyDelete
  26. lha ko ketawa sih??...
    bumil jangan gitu ahh pamali *hahahaa kolot banget sih gue*

    ReplyDelete
  27. Hmm..mungkin Gek lagi lost in mood kli yah..

    ReplyDelete
  28. hollaaaaaaaa
    aku mampir lagi
    untuk kunjungan rutin yah
    ^-^
    hehehehe

    boleh dunk mampir
    ada foto baru di blogku
    ^-^
    dan aku butuh sekali masukannya
    ^-^

    ReplyDelete
  29. ada award buat mbak di ambil ya!!!

    ReplyDelete
  30. Kok bisa gek, dapat e-mail ndak mutu begitu? Hehe!

    Kalau saya sih akan selalu mencintai Ibu saya. Tapi ndak dengan cara mengirim e-mail itu secara berantai ke teman-teman saya. Hihi..

    ReplyDelete
  31. Jadi inget sama simbok (jawa=ibu) mba'....

    ReplyDelete
  32. hahaha sama kasus kek bli gusti,ga suka baca email atau sms macam gini. hahahah

    ReplyDelete
  33. bukanlah huma, bukanlah harta hanya doamu yang kupinta oh mama....(Julius sitanggang, Mama)

    ReplyDelete
  34. endingnya itu ya yang sdikit membingungkan, hehe... bisa jadi panjang umurkah? :p

    ReplyDelete
  35. Sepertinya sudah lama sekali saya ndak mendengar kabarmu sobat ku -gek- apa bener udah nikah?slamat ya :)

    ReplyDelete
  36. Gek,....miss u...

    apa kabar bumil ?
    blm posting lg kah?

    ReplyDelete
  37. Gek
    baca postingan mu lucu banget
    nggemesin

    Semoga persalinanmu nanti lancar ya
    Bali, mengingatkan saat aku badung dulu hi hi hi.

    oh ya bila sempet mampirlah ke blog ku,kita bisa share disana :

    http://satriojatim.blogspot.com/
    http://obrolanblogger.blogspot.com/
    http://indonesiatraveling1.blogspot.com/

    salam dan jabat erat buatmu
    satrio

    ReplyDelete
  38. Makna perkawinan kan ada di hidup kita, bukan di cincin. Kalaupun ndak pakai cincin kawin, bukan berarti ndak menghargai makna perkawinan itu kan? Yang penting kan bagaimana kita menjalankan hidup selama perkawinan itu berlangsung. Cieh, sok ngerti saja saya..

    ReplyDelete
  39. Eh, saya salah masukin komentar lagi gek. Haha! Hapus saja gek, atau pindahkan ke tulisan yang sebenarnya. Hehe, maaf..

    ReplyDelete
  40. Artikel yang menarik sekali, semoga sukses selalu..thx,slm kenal

    ReplyDelete
  41. Tentang Ibu, saya selalu kehabisan kata-kata, Gek.

    Salam kecup untuk, calon si kecil dalam rahim hangatmu ya :)

    ReplyDelete
  42. mampir bentar.
    have a nice day :)

    ReplyDelete
  43. hi, new to the site, thanks.

    ReplyDelete

Musti bersabar kalo naruh komen disini.. karena musti menunggu yang punya rumah datang.. Nanti kalian datang lagi ya.. dan ingatkan saya untuk memoderasi komentar.. hehehhe.. Jangan bosan mampir, sob! Thanks for leaving the comments. xo