Wednesday, December 23, 2009

Kenangan Rhey


Aku masih ingat saat kau menegurku dan bilang,
“Aku mau kamu lebih feminim, sedikit saja…” katamu sambil menggerakkan ujung jari telunjuk dan ibu jari yang hampir menyatu.
Aku terpaku dan bingung. Aku masih ingat saat itu, aku masih sering menggunakan baju kaos dan celana jeans selutut dilengkapi sandal jepit – apalah salahku? Tentunya itu masih sangat sopan, hardikku.
Kau membelai wajahku lembut, membuat hatiku bergetar dan bibirku terkunci.
“Ke tempat Tuhan, harus rapi, sayang…” ujarmu lembut berbisik di telingaku. Aku memandangmu dan tersenyum. Aku menganggukkan kepalaku pasrah.
Setelah malam itu, aku tidak jajan selama dua minggu. Aku kumpulkan uangku, dan berjalan ke toko kelontong dekat rumah. Berusaha memesan bahan rok yang paling murah – merayu si pedagang agar memberiku diskon – merajuk agar sang penjahit tetangga sebelah rumah bisa memendekkan rok yang terlalu panjang, dan membuatnya lekat di tubuhku.
Malam minggu ini.. kau jemput aku dari rumahmu yang berjarak 20 km jauhnya dari rumahku. Kau terkejut melihatku.
“Astaga, bidadariku.. Kau cantik sekali!” ceria rona merah pipiku terbaca oleh bulan sabit yang tersenyum malam itu. Dengan rok baru yang digoda sesekali oleh angin malam, kita berangkat ke tempat Tuhan- katamu, 30km jauhnya dari rumahku, dan sepanjang jalan.. kau genggam tanganku lebih erat dari pelukanku pada pinggang kurusmu- layaknya kau menyayangiku lebih dari apapun. Lebih dari gitarmu, lebih dari sepeda motor barumu, atau… lebih dari pohon natal kecil pemberianku yang kau bilang, hadiah Natal dari taman firdaus…
***
Aku berada di lingkaranmu, disampingmu, memegang gitar dan mulai bernyanyi. Sebelum itu, kau membisikkan “Masih ingat lagu waktu SD kan? Ini lagu kesukaanmu…” Aku memandangnya penuh arti, sebelum menunduk malu, karena bukan aku saja yang ada dilingkaranmu.. ada teman-temanmu yang lain, yang memandangku penuh tanya..
Ah.. aku tak peduli. Aku hanya bertepuk tangan, mengiringi nyanyian suara lembutmu yang mengalun bersama gitar kesayanganmu, dengan pick gitar hijau pemberianku.
“mari kita bersuka ria – karena ini
Karena ini hari bahagia – kita berkumpul
Kita berkumpul jadi satu – puji Tuhan
Puji Tuhan semesta itu – halleluya!!”
Kau menggenggam tanganku erat saat aku menulis kertas berisi pengakuan dosa malam itu. Aku tak tahu apa yang harus kutulis. AKu hanya duduk disampingmu, dan berusaha mencari ide. Bukannya sok suci dan munafik, hanya saja.. aku berkomunikasi dengan Tuhan setiap hari.. mengapa aku harus mengaku dosa lagi….? Tuhan maha tahu bukan?
Karena menunggu api unggun dan peleburan kertas berisi pengakuan dosa, dan jamuan makan malam, kita pulang kemalaman. Aku bersembunyi di balik punggungmu, kedinginan. Aku masih ingat saat aku menelusup tidur di sela-sela Ibu dan kakak perempuanmu, dalam satu kamar. Dan, kau meringkuk kedinginan di sofa kamar tamu..
Masih terngiang juga tawa kakak perempuanmu, saat aku menceritakan bahwa kau kupilih untuk jadi King semalam. Kakak perempuanmu bilang, “Jadi King? Ceking begitu…”
Kau tiba-tiba terbangun dari sofa dan tersenyum padaku. Senyummu pagi itu mengalahkan sinar mentari Natal yang kau tunggu, sungguh cerah dan natural. Seakan kau berkata padaku, “Aku mencintaimu, bidadari kecilku..” Namun, kau tak pernah ucapkan itu padaku. Sekalipun.
Dan aku kembali duduk di sudut sofa ruang tamu rumahmu. Diantara pohon natal kecilku, gitar kesayanganmu, dan pick gitar hijau yang kubeli saat ulang tahunmu, itupun harus rela menyimpan uang saku selama seminggu…
Aku memberanikan diri untuk mencium pipi kananmu sekilas sambil berucap, “Selamat Natal, Rhey..” Kau tampak sangat terkejut, dan tidak membalas perlakuanku, aku kecewa. Tidak ada ungkapan perasaan darimu setelah 6 tahun kau menjadi candu otak dan hatiku, kedekatan kita setahun bersama, tidak ada ciuman, tidak ada kata cinta.. Aku mulai emosional dan menahan tangis.
Kau menatapku lembut, dan tidur di pangkuanku. Kau mencium mengecup lututku dan  berbisik lembut...
“Bidadariku.. aku tak mampu mencintaimu.” Aku rasakan airmata yang meleleh di pipiku, meleleh juga di pipimu, airmata kita bersatu, dan dengan cara itulah kuhabiskan hariku dan hari Natal pertama kita...
***



Setiap Natal tiba.. aku hanya bisa mendoakanmu, Rhey. Dalam hati saja. Mendoakan agar kau selalu menemukan “dia” cinta sejatimu yang membuatku tak berarti di matamu.  Walau setiap tahun, masih saja ada telefon darimu yang berpesan, “ Aku tak bisa hidup tanpamu, bidadariku…Maafkan aku!”
Semoga saja, kau belum bosan mendengarkan suara Ayahku, yang mengatakan aku sudah meninggal karena kecelakaan motor yang merenggut nyawaku sepulang perayaan Natal di rumahmu.
Tahukah kau, Rhey? Kalau aku selalu tersenyum di samping jendela rumahmu dan melihatmu menutup telefon dengan wajah kecewa dan sedih, seraya berkata… “Hey, aku dekat sini, Rhey. Aku bidadari kecilmu!”
__________________________
Selamat Natal Rhey!




** dedicated to : Mbak Fanny. Selamat Natal, Mbak. GBU!!


46 comments:

  1. selamat natal juga Untuk Rhey......Fuich!

    ReplyDelete
  2. selamat natal buat rhey... heheheh... mana oleh2nya bu guru......

    ReplyDelete
  3. selamat natal ya...

    and happy holiday !!

    ReplyDelete
  4. Selamat merayakan Natal ya, -Gek-. Salam buat Rhey.

    ReplyDelete
  5. Yup selamat natal juga buat semua yg merayakannya.


    GeK... I miss you, Sys...

    ReplyDelete
  6. mbak gek yg cntik,ini kisah nyata atau bukan?sebutan bidadari kcil,moment menghemat uang jajan untk bli bahan dn modifikasi rok,dan bagian2 lain membuat q terharu,aq smpet ngalami itu mbk,tp tptny aq dn cwek q,hanya aja aq g mau endingnya seperti itu,amin,jgn sampek deh,oh y meri crismes n hepi nyu year y...met natal mbk,perbedaan bukanlah halangan utk menjadikan sebuah pertemanan menjadi menyenangkan,dngan heart touch,kita bisa menjalani pertemanan dgn nyaman dan penuh kesan (ini yg di katakan bang enigma pada q)

    ReplyDelete
  7. hicks..hicks... sedih....
    speachless..
    mo nangis dl ach...


    hhuuuaaaaaaa......

    ReplyDelete
  8. hehe.. nice story, gek.. :)
    sungguh mengarukan.. cinta hrs berakhir krn perpisahan yg tak tertolakkan, kematian..

    hei, apa kbrmu gek? udah nyampe kampung halamankah?
    semoga bae2 saja ya..

    ReplyDelete
  9. yup tak terasa natal datang lagi.........setiap tahun sensasinya selalu sama tapi tetap ditunggu!!!!

    met natal untuk semua!!!

    ReplyDelete
  10. Selamat Natal non.., ditunggu kiriman kuenya...

    ReplyDelete
  11. sedih ceritanya
    hmmmm
    dah jadi bidadari

    ReplyDelete
  12. Jie mengucapkan selamat natal kepada blogger yang merayakan dan selamat Tahun baru kepada semua....

    @gek : merinding nok.....

    ReplyDelete
  13. akh, sedih sekali..hiks...Gek...kangen dirimu..

    ReplyDelete
  14. met natal juga buat rhey hiks hiks...
    kog sedih sih ceritanya
    T.T

    ReplyDelete
  15. biar dia kehilangan untuk selamanya

    ReplyDelete
  16. Kayaknya kalo mau menghadap Tuhan kita emang perlu lebih sopan ya.
    Dan ternyata ujung ceritanya begitu shahdu.
    Semoga mereka bisa merayakannya lagi di tempat yang lebih kekal kelak.

    ReplyDelete
  17. selamat liburan buat semua...

    gek, koq sedih banget ceritanya???

    ....
    T.T

    ReplyDelete
  18. oh my god..
    you make my heart fall out from it's place...

    sediiihhhh...

    ReplyDelete
  19. Pengumuman (palsu)...

    Mohon maaf bagi para angle lover, dikarenakan gek sedang asik berduaan dengan bli "kadek"nya, maka tidak bisa menanggapi komentar apalagi BW sampai waktu yang tidak di tentukan..

    tertanda, Jubir angle on earth..


    hihihi...(ketawa kunti)
    *kabuuurrr ach, sblm di *getok*
    ampuuuunnnnnnnnnn..........

    ReplyDelete
  20. Selamat Natal juga untuk Mbak Gek.
    Semoga damai natal menyertai kita semua sekalian, amin.

    ReplyDelete
  21. met natal ya.... selamat liburan!

    :)

    ReplyDelete
  22. TUK TUK TUK...

    itu bukan hamtaro tapi aku yang nengokin mbak gek..



    Rhey siapa ya? *mikir-mikir..

    aduh otakku kabur.. aku cari dulu ah...


    cerpen yang menarik mbak.. ;)

    ReplyDelete
  23. T___T sungguh, cerita ini menyentuh banget gek....

    ReplyDelete
  24. hmmm, mmenarik critanya.ini cerita siapa Gek?^^

    ReplyDelete
  25. haluuuuu gek
    hehehehe baru sempet mampir nih
    2 minggu ada ujian semesteran, sekarang dah kelar
    so bisa jalan2 lagi...
    eh masi ada tugas bikin program rumah sakit, perbankan, ma penjualan ding....
    pulang dulu ya... mau mumpet lagi tha tha
    met weekend ya

    ReplyDelete
  26. Gek... ambil award di tempatku ya...

    ReplyDelete
  27. Mbak Award yang waktu itu mbak kasih sudsah saya pasang ya, maaf baru sekarang saya pasang karena kelupaan mulu.
    Terima Kasih banyak... heheheh...

    ReplyDelete
  28. Awardnya akan muncul tanggal 29 Desember nanti...

    ReplyDelete
  29. Yap! Selamat Natal!!!

    Semoga kasih Tuhan senantiasa menaungi bumi.

    He heh...

    ReplyDelete
  30. Gek sayang, merry xmas ya... semoga membawa damai sejahtera buat gek sekeluarga

    ReplyDelete
  31. Halo, Gek. Kemana aja sih? Kok gak muncul2? Sehat2 aja kan? Met rayain natal n taon baru ya.

    ReplyDelete
  32. hai... maaf baru sempat ngadain kunjungan balik :) lagi sibuk ngrus puisi di bangfad.com terus blog pribadi di www.fadlie.web.id jg masih mau di beresin.....

    salam kenal aja :)

    ReplyDelete
  33. tersentuh membaca tulisan ini Gek,indah sekali....
    kamu bener2 pinter banget mengemas nay menjadi sangat apik dan membuat aku membayangkan sosok yg pernah aku rindukan sama sperti kau menggambarkannya dgn begitu indah *_*

    ReplyDelete
  34. wah sedih amat ceritanya Gek...
    tp seneng bacanya..

    ReplyDelete
  35. selamat natal juga ya mbak... maaf aku juga baru sempat berkunjung setelah lama absen... ceritanya mengharukan...

    ReplyDelete
  36. Hallo Gek belum diupdate lagi?
    Selamat Natal ya (terlambat Ya).

    ReplyDelete

Musti bersabar kalo naruh komen disini.. karena musti menunggu yang punya rumah datang.. Nanti kalian datang lagi ya.. dan ingatkan saya untuk memoderasi komentar.. hehehhe.. Jangan bosan mampir, sob! Thanks for leaving the comments. xo